Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Klaim Kuasai Lembah Panjshir, Taliban Paksa Pasukan Afganistan Bergabung, Kalau Tidak Ini Resikonya

Setelah mengkalim kuasai Lembah Panjshir, Taliban paksa pasukan Afganistan bergabung. Kalau masih lakukan perlawanan ini resikonya

Editor: Budi Rahmat
Ahmad SAHEL ARMAN / AFP
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontakan anti-Taliban mengambil bagian dalam pelatihan militer di provinsi Panjshir pada 30 Agustus 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Setelah mengklaim telah merebut benteng terakhir perlawanan miiter Afganistan yakni di Lembah Panjshir, Taliban kemudian mengimbau pasukan Afganistan untuk bergabung.

Imbauan tersebut disampaikan Taliban demi keamanan dan mengakhiri konflik.

Taliban menyatakan mereka akan akan segera mengumumkan pemerinahan yang baru dan melakukan rekonstruksi negara secepat mungkin.

Dengan alasan itulah kemudian Taliban menegaskan bagi pasukan Afganistan termasuk yang sudah dilatih selama 20 tahun agar segera bergabung.

Baca juga: Cegah Pencurian Data Personal oleh Taliban, Google Kunci Akun Pemerintah Afghanistan

Sebelumnya, militan Afganistan terus melakukan perlawanan.

Mereka menduduki wilayah lembag Panjshir yang menjadi benteng perlawanan terakhir setelah Taliban menguasai Afganistan.

Pasukan Taliban merespon perlawanan tersebut dengan mengepung Lembah Panjshir.

Mereka kemudian mengklaim bahwa lembah Panjshir sudah dikuasai dan meminta pasukan Afganistan untuk bergabung.

Paksa Bergabung

Taliban pada Senin (6/9/2021) memaksa para mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan untuk bergabung dengan mereka.

"Pasukan Afghanistan yang dilatih dalam 20 tahun terakhir akan diminta untuk bergabung kembali dengan departemen keamanan bersama anggota Taliban," kata juru bicara Zabihullah Mujahid pada konferensi pers di ibu kota Kabul, dikutip dari AFP.

Baca juga: Taliban Bohong Sudah Kuasai Lembah Panjshir, Perlawanan Anti Taliban Masih Berlangsung

Mujahid menambahkan, setiap pemberontakan terhadap kekuasaan mereka akan ditindak keras, setelah sebelumnya mengatakan mereka telah merebut Lembah Panjshir, kantong perlawanan terakhir.

"Emirat Islam sangat sensitif tentang pemberontakan. Siapa pun yang mencoba memulai pemberontakan akan ditindak dengan keras. Kami tidak akan membiarkannya," kata Mujahid.

"Siapa pun yang mengangkat senjata dan memulai perlawanan lain, tanpa keraguan, akan menjadi musuh kami."

"Perang sudah berakhir, negara ini keluar dari krisis. Sekarang saatnya untuk perdamaian dan rekonstruksi. Kami membutuhkan orang-orang untuk mendukung kami."

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved