UPDATE Kasus Pegawai KPI: Kuasa Hukum Korban Sebut Terduga Pelaku Ingin Berdamai
Hanya saja, dengan melihat kondisi kesehatan psikis korban yang masih tidak stabil, Rony meyakini, ada pihak yang memanfaatkan itu.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Update kasus pelecehan seksual di KPI Pusat.
Anggota kuasa hukum MS, terduga korban Rony E Hutahaean menduga ada yang memanfaatkan kondisi emosional kliennya.
Yakni dengan rencana perdamaian perkara ini.
Proses itu berkaca pada kondisi kesehatan psikis korban yang masih sangat tidak stabil.
"Kami sampaikan bahwa klien kami terganggu psikologisnya dan orangnya adalah labil, artinya dengan adanya kondisi klien seperti itu kami menduga bahwa dimanfaatkan kondisi klien kami pada saat itu," kata Rony saat dihubungi wartawan, Jumat (10/9/2021).
Diketahui, terduga korban berinisial MS dikabarkan telah menjalani pertemuan dengan terduga pelaku.
Pertemuan itu terjadi, di Kantor KPI Pusat pada Rabu (8/9/2021), hanya saja tanpa melibatkan kuasa hukum dari MS.
Dalam pertemuan itu diketahui Rony membahas soal rencana perdamaian antara dua pihak dalam perkara dugaan pelecehan seksual di KPI ini.
Baca juga: Beginilah Reaksi Amerika Serikat usai Taliban Umumkan Pejabat Pemerintahan Afganistan yang Baru
Baca juga: KETIKA Kekayaan Pejabat Bertambah di Masa Pandemi, Bagaimana Angka Kemiskinan?
Hanya saja, dengan melihat kondisi kesehatan psikis korban yang masih tidak stabil, Rony meyakini, ada pihak yang memanfaatkan itu.
Terlebih pihaknya dalam hal ini kuasa hukum MS tidak disertakan dalam pertemuan tersebut.
"Kami duga dimanfaatkan untuk melakukan rencana perdamaian," bebernya.
Sebelumnya, Anggota kuasa hukum MS, terduga korban pelecehan seksual di KPI Pusat, Rony E Hutahaean menyatakan, kliennya telah menjalani pertemuan dengan para pihak terduga pelaku untuk membahas tentang rencana perdamaian atas perkara ini.
Rony mengatakan pertemuan tersebut terjadi antara kliennya yakni MS dengan lima orang terduga pelaku di kantor KPI Pusat.
Dia tidak mengetahui siapa yang memfasilitasi pertemuan tersebut.
Baca juga: Diboikot TV & Curhat kepada Hotman Paris, Saipul Jamil: Saya Mengalami Kerugian
Baca juga: MENGUAK Alasan Taliban Melarang Perempuan Terlibat pada Bidang Olahraga
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari klien kami bahwa beberapa hari ini adalah klien kami ada pertemuan dengan pihak terduga pelaku, kami tidak tahu siapa yang memfasilitasi ini," kata Rony kepada wartawan saat dikonfirmasi Jumat (10/9/2021).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/logo-kpi1.jpg)