Pantang Menyerah, Pasukan Perlawanan Afganistan di Lembah Panjshir Belum Kalah, Sulitkan Taliban
Taliban dapat kesulitan ketika mereka akan menjinakkan gerilawan Afganistan di Lembah panjshir. Ternyata Perlawanan masih terus berlangsung
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak menyerah, pasukan perlawanan Afganistan NRF masih melakukan perlawanan pada militer Taliban di Lembah panjshir.
Klaim mereka bahkan mengejutkan. NRF menyatakan masih menguasai wilayah 65 persen wilayah tersebut.
Tentu saja klaim tersebut mematahkan apa yang sejauh ini dikonfirmasi oleh pihak Taliban.
Taliban mengatakan bahwa mereka sudah menguasai wilayah panjshir.
Sejak melakukan agresi ke lembah tersebut Taliban langsung mengepung.
Baca juga: NRF Kembali Gempur Taliban Di Saat Milisi Itu Disibukan Dengan Pengelolaan Negara
Baca juga: Malangnya Taliban Tak Bisa Gunakan Aset Rp 142 triliun Punya Afghanistan, Ini Penyebabnya
Mereka kemudian mengimbau pasukan perlawanan Afganistan untuk segara bergabung dengan pemerintahan Afganistan yang baru di bawah taliban.
Namun, pengakuan NRF justru menjadikan Taliban masih memiliki tugas untuk terus mengusai wilayah Afganistan secara keseluruhan.
Pasukan Afghanistan yang menentang Taliban berkeras bahwa pertempuran belum berakhir.
Meskipun para pejabat Taliban mengeklaim bahwa benteng terakhir perlawanan berada di bawah kendali mereka.
Berbicara di Washington, kepala hubungan luar negeri untuk Front Perlawanan Nasional (NRF) Afghanistan mengakui bahwa situasinya “tidak seoptimis yang kita inginkan” setelah serangan pasukan Taliban ke Lembah Panjshir utara, tetapi “masih ada harapan.”
Baca juga: Taliban Atur Pemerintahan Afghanstan Bak Gaya Preman, Wartawan Dan Pengunjuk Rasa Dianiaya
“Masuknya mereka (ke Panjshir) bukan berarti kekalahan,” kata Ali Nazary dari NRF ketika berbicara singkat di Heritage Foundation pada Jumat (10/9/2021), seperti dikutip dari Kompas.com
“Itu adalah langkah mundur taktis,” katanya sambil mengeklaim bahwa NRF masih menguasai 60 persen hingga 65 persen provinsi Panjshir.
Klaim NRF itu tampaknya bertentangan dengan pernyataan Taliban dari awal pekan bahwa semua wilayah Lembah Panjshir berada di bawah kendali mereka dan bahwa perang untuk Afghanistan telah berakhir.
Sementara itu, di antara penduduk tampaknya juga ada rasa frustrasi dengan Taliban di Panjshir.
Warga mengeluh layanan telekomunikasi masih terputus dan jalan-jalan ke provinsi itu tetap diblokir, bahkan ketika wilayah itu dilanda kekurangan makanan.
(Tribunpekanbaru.com)
