Pelanggan Jadi Ketagihan Ternyata Penjual Ini Campur Narkoba ke Makanannya yang Dijualnya
Jadi, menjual mi bercampur narkotika merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan keuntungan yang hilang selama wabah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Makanan yang dijual menggiurkan dan membuat ketagihan ternyata pemilik warung di China ini memasukkan narkoba ke dalam mie yang dijualnya.
Pemilik warung akhirnya ditangkap kepolisian setempat.
Polisi Lunan di Lianyungang City, Provinsi Jiangsu, menerima informasi ada pemilik kedai mi yang nakal.
Si pemilik disebut memberikan bahan ilegal ke masakannya, sehingga mi-nya lebih menggiurkan dan membuat pelanggan ketagihan.
Rupanya, si pelapor baru-baru ini menonton video peringatan keselamatan publik tentang usaha curang yang mencampur sekam bunga poppy.
Bunga poppy merupakan tumbuhan musiman yang memiliki kuntum berwarna merah, putih, atau kuning dan berbentuk cangkir.
Untuk beberapa jenis, bunga itu menghasilkan getah mengandung senyawa yang bisa dikategorikan sebagai narkoba.
Baca juga: Pantang Menyerah, Pasukan Perlawanan Afganistan di Lembah Panjshir Belum Kalah, Sulitkan Taliban
Baca juga: Ingat Oknum Dokter Nakal yang Aksinya Diam-diam Divideokan Cewek 22 Tahun? Ini Update Kasusnya
Si pelapor kemudian penasaran apakah kedai mi kesukaannya juga menggunakan cara curang tersebut, ternyata dugaannya tepat.
Si pemilik warung dilaporkan menambahkan bubuk bunga poppy ke makanan, sehingga menggugah selera dan bisnisnya meningkat.
Terinspirasi dari tayangan yang dia tonton, si pelapor membawa pulang sampel mi-nya dan menyerahkannya ke polisi.
Setelah diteliti, terungkap makanan tersebut mengandung paparverin, narkotika, dan senyawa asing lainnya dalam jumlah tinggi.
Kepolisian Lunan bekerja sama dengan brigade investigasi lingkungan makanan dan obat-obatan melakukan penggeledahan.
Mereka menyita satu pot besar minyak cabai yang dicampur dengan senyawa yang berasal dari bunga poppy.
Pejabat kepolisian Zhang Kaoshan mengatakan, minyak cabai bercampur narkoba itu membuat makanan terasa jauh lebih enak.
"Hidangan mi dingin secara keseluruhan rasanya enak, tapi makanannya membuat ketagihan dan membahayakan kesehatan," ujar Zhang kepada awak media.
Saat dikonfrontasi, pemilik kedai yang bermarga Li mengakui dia tidak punya pilihan karena usahanya terdampak Covid-19.
Dilansir Oddity Central Jumat (10/9/2021), dia berujar mayoritas pelanggannya pergi karena penerapan lockdown.
Jadi, menjual mi bercampur narkotika merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan keuntungan yang hilang selama wabah.
( Tribunpekanbaru.com / Kompas.com )
