Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengadilan Ingin Tanya Soal Ledakan di Beirut, Mantan PM Lebanon Ini Malah Kabur ke AS

Hassan Diab menjadi perdana menteri ketika ledakan dahsyat 4 Agustus 2020 lalu. Namun saat pengadilan memanggilnya ia justru pergi ke AS.

Editor: CandraDani
instagram capture
Ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab meninggalkan negara itu menuju Amerika Serikat, kata penasihatnya.

Dia diduga menghindari panggilan Pengadilan yang sedang menyelidiki ledakan dahsyat tahun lalu di pelabuhan Beirut.

Dilansir AP, Kamis (16/9/2021), Hassan Diab menjadi perdana menteri ketika Ledakan di Beirut terjadi pada 4 Agustus 2020.

Dia mengundurkan diri setelah Ledakan di Beirut yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000, membuat sebagian besar kota hancur.

Mantan Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab
Mantan Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab (The Arab Weekly)

Diab menjadi perdana menteri sementara sampai minggu lalu, ketika Najib Miikati berhasil membentuk pemerintahan baru, mengakhiri tawar-menawar politik selama berbulan-bulan.

Sebagai perdana menteri sementara, Diab dipanggil oleh hakim investigasi Tarek Bitar atas tuduhan pembunuhan dan kelalaian yang disengaja.

Diab menolak diinterogasi sebagai terdakwa dengan alasan telah memberikan kesaksiannya dalam kasus tersebut.

Diab berpendapat hakim yang menyelidiki kasus tersebut telah melanggar undang-undang Lebanon.

Dimana, mengharuskan pejabat senior pemerintah dapat dipanggil setelah disetujui oleh parlemen.

Ketika Diab tidak muncul bulan lalu untuk penyelidikan, Bitar mengeluarkan panggilan dan tanggal baru untuk interogasi Senin (20/9/2021).

Pada Selasa (14/9/2021), Bitar mengeluarkan panggilan pengadilan baru untuk memasukkan alamat rumahnya setelah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri.

“Dia tidak punya hal baru untuk dikatakan,” kata Laila Hatoum, penasihat Diab.

"Dia menganggap tidak ada hubungannya dengan semua itu sampai parlemen memutuskan tindakannya," jelasnya.

Hatoum mengatakan Diab pergi untuk perjalanan yang telah direncanakan sebelumnya untuk mengunjungi anak-anaknya yang belajar di Amerika Serikat.

Dia belum melihat mereka sejak dia menjabat, katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved