Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ikan Mati Massal di Sungai, DLH Kampar Ungkap Tanggul Kolam Limbah Jebol

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar telah melakukan pengumpulan data di lokasi ikan mati massal ikan di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar telah melakukan pengumpulan data di lokasi ikan mati massal ikan di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir. FOTO: Warga Kampar kecewa saat melihat ribuan ikan mati di anak Sungai Tapung, Jumat (17/9/2021) dan menuduh limbah pabrik sawit di sekitar lokasi itu sebagai . 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar telah melakukan pengumpulan data di lokasi ikan mati massal ikan di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir.

DLH menemukan tanggul kolam limbah jebol.

Kepala DLH Kampar, Aliman Makmur mengungkapkan, tim DLH mendapati tanggul kolam pemurnian limbah Pabrik Mini Kelapa Sawit (PMKS) PT. Kampar Tunggal Agrindo. Sehingga limbah meluber ke sungai.

"Patut diduga ikan mati dari limbah yang masuk sungai," ungkap Aliman kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (19/9/2021). Oleh karena itu, ia menyatakan, DLH tidak perlu mengambil sampel air sungai tercemar dan ikan mati akibat pencemaran.

Tim DLH, kata Aliman, langsung mengumpulkan data ke objek tanggul yang jebol.

Ia menduga, jebolnya tanggul kolam karena kelalaian pada pihak perusahaan.

Aliman mengatakan, DLH akan membahas temuan di lokasi dalam rapat yang rencananya digelar Senin (20/9/2021).

"Senin besok kita rapat," katanya. Ia menambahkan, langkah DLH dalam kasus ini dapat diambil meruju pada undang-undang lingkungan.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Lingkungan dan Bantuan Hukum Rakyat (YLBHR), Dempos TB mengklaim laporan ikan mati massal ke DLH.

"Informasi dari masyarakat langsung kita teruskan ke DLH," katanya.

Dempos mengapresiasi langkah cepat DLH yang langsung mengutus tim ke lokasi.

Sehingga informasi pasti terkait dugaan pencemaran segera dapat diperolah agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat.

"Kita meminta kasus lingkungan ini diusut tuntas," tandas Dempos yang juga tergabung dalam Komisi Penilaian Amdal Kabupaten Kampar ini.

Sementara itu, Fahrul dari pihak PT. Kampar Tunggal Agrindo belum memberi penjelasan.

"Nanti saya konfirmasi. Saya masih OTW (on the way) ke lokasi," katanya, Jumat (17/9) sore. Hingga Minggu (19/9), ia belum memberi keterangan.

Ikan mati massal terjadi aliran anak Sungai Tapung, Sungai Sipano di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir, Jumat (17/9/2021).

Seorang warga setempat, Iwan menduga ikan mati massal karena sungai tercemar limbah pabrik Kelapa Sawit. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved