Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembeli Sepi, Cici Terpaksa Tutup Kedai Nasi Akibat Galian IPAL, Apa Kata Kadis PUPR Pekanbaru?

Satu bulan sudah aktivitas di kedai nasi milik Cici terganggu dengan adanya galian Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/FERNANDO SIKUMBANG
Kedai nasi yang berada dekat aktivitas galian IPAL di Jalan Dagang, Kota Pekanbaru. Aktivitas galian mengganggu aktivitas usaha di sekitarnya. Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Satu bulan sudah aktivitas di kedai nasi milik Cici terganggu dengan adanya galian Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Aktivitas galian IPAL membuatnya was-was saat berjualan.

Debu dari arah galian itu beterbangan ke Ampera Adek yang dikelolanya. Kondisi itu membuat pelanggan kedai nasi itu terganggu.

Cici mengaku kedai nasi miliknya selama satu bulan ini pun sepi pelanggan.

Ada penurunan omset hingga 50 persen akibat adanya galian IPAL di Jalan Dagang, Kota Pekanbaru.

Mereka juga sempat tutup selama satu pekan akibat galian di depan kedai nasi miliknya.

"Ada galian di depan kedai ini tidak mungkin kita jualan," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (20/9/2021).

Dirinya terpaksa harus tetap berjualan dengan kondisi jalan berdebu. Ia berupaya agar makanan yang tersaji tetap higienis dan layak konsumsi.

Wanita berkerudung ini pun secara rutin menyirami jalan depan kedainya dengan air agar tidak berdebu.

Ia mengaku sudah menyampaikan kondisi ini kepada para pekerja.

"Sudah, tapi mereka bilang tidak tahu. Ya gimana lagi kita," ujarnya.

Cici berharap kepada pemerintah agar bisa memberi solusi atas permasalahan ini.

Wanita ini berharap pengerjaan IPAL cepat selesai agar jalan di depan kedai nasi miliknya kembali normal sehingga tidak lagi terganggu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi mengaku bakal berkordinasi dengan pelaksana instalasi pengelolaan air limbah .

Ia bakal mendorong pelaksana menuntaskan pemasangan pipa IPAL.

Pelaksana proyek juga harus segera menggesa perbaikan ruas jalan bekas galian.

Pelaksana sudah terlalu lama membiarkan ruas jalan bekas galian perpipaan limbah.

Mereka bakal mendesak agar proses perbaikan jalan yang rusak segera dilakukan.

"Kita segera kordinasikan agar proses perbaikan ruas jalan yang rusak bisa digesa," paparnya.

Indra mengungkapkan ruas jalan rusak di bekas galian perpipaan limbah terus bertambah.

Satu penyebabnya ruas jalan yang rusak kerap terendam air saat hujan.

Proses rekondisi ruas jalan rusak akibat proyek sistem perpipaan limbah rumah tangga berlangsung secara bertahap.

Ia memastikan nantinya ruas jalan rusak bekas proyek bakal dibenahi satu per satu.

Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru Masih Rusak Akibat Bekas Galian IPAL

Sebelumnya, sejumlah ruas jalan kondisinya rusak akibat galian proyek perpipaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Akibatnya para pengendara kesulitan melintas di sejumlah ruas jalan.

Pantauan Tribunpekanbaru.com, kondisi jalan rusak akibat galian IPAL ada di Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Semangka, Jalan Mangga, Jalan Durian dan sejumlah ruas jalan lainnya di Kecamatan Sukajadi.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menegaskan bahwa kontraktor reknanan harus menggesa perbaikan di sejumlah ruas jalan. Adanya kerusakan ruas jalan tentu menganggu aktivitas masyarakat.

"Kita ingatkan agar melakukan penanganan terhadap ruas jalan secara cepat," paparnya .

Menurutnnya, titik bekas galian proyek IPAL menyebar di sejumlah lokasi. Kondisi ruas jalan di bekas galian itu banyak yang masih alami kerusakan.

Firdaus mendorong agar kontraktor bisa bekerja lebih cepat. Mereka bakal mendapat peringatan dari instansi terkait.

Rekanan proyek IPAL harus segera melakukan perbaikan terhadap bekas galiannya. Mereka sudah menimbun bekas galian proyek sehingga butuh waktu menanti timbunan padat.

"Kalau masih belum kunjung diperbaiki, ya kita beri peringatan dan teguran kepada kontraktornya," jelasnya.

Firdaus mengaku rekanan proyek IPAL sudah berjanji untuk menggesa pengembalian ruas jalan yang rusak. Apalagi proyek ini berjalan hingga tahun 2022 mendatang.

Proses pembangunan IPAL juga berlangsung di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Posisi proyek tidak jauh dari Rusunawa Rejosari.

Lokasi ini nantinya jadi titik pengolahan limbah rumah tangga dan limbah kotoran dari mobil tangki. Pembangunan IPAL terbagi proyek sistem perpipaan dan sistem pengolahan air limbah.

Proses pembangunan perpipaan itu sudah berlangsung selama dua tahun. Sedangkan untuk pengolahan baru berlangsung tahun ini.

Proyek ini merupakan Proyek Kementrian PUPR kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Pengelolaannya nanti oleh UPT di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru.

Proyek perpipaan baru meliputi sejumlah kawasan yakni Sukajadi, Marpoyan, sebagian Bina Widya dan Senapelan. Jaringan perpipaan limbah ini nantinya berlanjut ke sejumlah kawasan lainnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved