Wawancara Eksklusif
Campak Bisa Menyebabkan Kebutaan, Bisa Dicegah Lewat Imunisasi
Dinas Kesehatan Pekanbaru melakukan sweeping imunisasi untuk memastikan pasien campak mendapat vitamin A untuk mencegah kebutaan.
Penulis: Fernando | Editor: FebriHendra
Ringkasan Berita:
- Dinas Kesehatan Pekanbaru mencatat total 627 kasus campak di Pekanbaru sejak Agustus hingga Oktober 2025, dengan satu kasus berujung kematian.
- Cakupan imunisasi campak dan rubela di Pekanbaru hanya 60 persen, jauh dari target 95 persen yang memperbesar risiko penularan campak
- Dinas Kesehatan Pekanbaru melakukan sweeping imunisasi hingga 10 November dan memastikan pasien campak mendapat vitamin A untuk mencegah kebutaan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Puluhan kasus campak kembali merebak di Kota Pekanbaru, dengan total 89 kasus terkonfirmasi positif.
Bahkan, menurut data Dinas Kesehatan Pekanbaru, jumlah kasus sebenarnya jauh lebih tinggi dan telah mencapai 627 kasus sejak Agustus hingga Oktober 2025. Satu kasus di antaranya berujung pada kematian.
Salah satu penyebab utama lonjakan kasus adalah rendahnya cakupan imunisasi pasca pandemi Covid-19.
Imunisasi lengkap campak dan rubela di Pekanbaru baru mencapai 60 persen, jauh dari target 95 persen untuk membentuk kekebalan kelompok.
Dinas Kesehatan Pekanbaru kini gencar melakukan sweeping imunisasi hingga 10 November, serta memastikan pemberian vitamin A bagi pasien campak untuk mencegah komplikasi mata.
Masyarakat diimbau untuk segera melengkapi imunisasi anak, menjaga pola makan bergizi, dan tidak mudah percaya hoaks terkait kesehatan.
Fenomena ini menjadi sorotan dalam wawancara eksklusif podcast Ape Kesah di kanal YouTube Tribun Pekanbaru Official, yang menghadirkan narasumber Epidemolog Kesehatan Ahli Muda Dinas Kesehatan Pekanbaru, Silvia Elsih Maser.
Berikut wawancara lengkap yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru, Erwin Ardan:
Tribun (T) : Saat ini ramai berita peningkatan penyakit campak di Kota Pekanbaru, seperti apa kondisinya sekarang ?
S (Silvia Elsih Maser) : Sebenarnya dari pengamatan kita, ada peningkatan kasus campak, dimulai peningkatan pada Agustus hingga Oktober. Kasusnya mencapai 627 kasus campak, bahkan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Campak tidak bisa kita abaikan, bahkan di luar daerah cukup banyak kasus campak. Kebanyakan penularan terjadi di sekolah. Baik dari PAUD hingga SD. Mereka popuas rentan tertular campak.
T : Apa kondisinya sudah mememuhi syarat KLB apa belum ?
S : Kalau sesuai Permenkes, kejadian luar biasa terjadi peningkatan kasus, atau awalnya tidak ada kasus sekarang ada kasus. Atau sebelumya tidak ada kasus kematian, tapi sekarang ada kematian.
Sebenarnya dengan indikator itu, kita melihat Kota Pekanbaru sudah masuk kejadian luar biasa. Apalagi sifat virus campak mudah menular, grafiknya juga terus meningkat.
T : Campak itu sebenarnya seperti apa ?
| Menyapa Generasi Sehat: Kiprah KPPG Pekanbaru dalam Program Makan Bergizi Nasional |
|
|---|
| CCTV Terintegrasi dan Command Center Hidup Lagi, Pekanbaru Siap Jadi Kota Cerdas |
|
|---|
| Bea Cukai Dumai Gempur Rokok Ilegal, Bongkar Modus dan Risiko Penindakan |
|
|---|
| Program RPL di Unilak Bantu Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Bagi Kalangan Pekerja di Riau |
|
|---|
| Debat Publik Calon Kepala Daerah, Panggung Retorika atau Penentu Elektabilitas? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.