Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir Besar di Kampar, Peremajaan Sawit di Perusahaan Raksasa Ini Dituding Jadi Penyebab

Banjir besar di Kampar yang merendam 160 rumah sejak Sabtu (25/9/2021) dini hari. Peremajaan tanaman kelapa sawit dituding sebagai penyebab

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
IST/Fernando
Banjir besar di Kampar sejak Sabtu (25/9/2021) lalu penyebabnya dituding akibat peremajaan sawit di perusahaan raksasa di daerah itu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Banjir besar di Desa Suka Ramai Kecamatan Tapung Hulu merendam 160 rumah sejak Sabtu (25/9/2021) dini hari. Peremajaan tanaman kelapa sawit dituding sebagai penyebabnya.

Kepala Desa Suka Ramai, Arusman menduga kuat banjir disebabkan oleh peremajaan (replanting) sawit PT Arindo Tri Sejahtera 1 (PT ATS 1) di wilayah Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu.

Akibat replanting, kata Arusman, resapan air menurun.

Sehingga, saat hujan lebat, debit air langsung mengalir ke Sungai Suram yang berada di dalam areal kebun perusahaan.

Debit air yang tidak tertampung Sungai Suram pun meluap di sisi hilir. Maka ratusan rumah di Desa Suka Ramai terendam banjir.

"Karena replanting resapan air jadi kecil. Jadi air langsung ke sungai," kata Arusman.

Ia menjelaskan, replanting dilakukan belum lama ini. Anak perusahaan raksasa Surya Dumai Group tersebut meremajakan ribuan tanaman Kelapa Sawit.

Sebelum peremajaan, lanjut Arusman, banjir kecil memang sering terjadi setidaknya sekali dalam setahun.

Sebab, Sungai Suram mengalami pendangkalan. Tetapi banjir kali adalah yang terbesar dari yang pernah terjadi.

"Inilah yang paling besar sejak beberapa tahun saya di Suram ini," kata Arusman.

Pemukiman warga yang rawan banjir berada di sekitar bantaran Sungai Suram.

Sedangkan areal perkebunan PT ATS 1 berada di hulu Suka Ramai dan dataran lebih tinggi dengan kontur berbukit.

Arusman mengaku replanting sebagai penyebab terjadinya banjir sudah disampaikan kepada perusahaan.

Pemerintah Desa Suka Ramai masih menunggu respon dari perusahaan tersebut.

"Harapannya dibuatlah semacam bendungan bisa dibuka tutup," pinta Arusman.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved