Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kembalikan Hukum Syariat, Taliban Larang Pria Afganistan Cukur Jenggot, Salon Langsung Tutup

Taliban luar biasa. Sampai urusan jenggot diatur. Pria Afganistan dilarang cukur jenggotnya. Tentu saja salon-salon langsung tutup

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh mostafa meraji dari Pixabay
Luar biasanya kebijakan Taliban. Sampai masalah jenggot diatur-atur 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Aturan baru yang dikeluarkan pemerintahan Taliban di Afganistan sampai mengurusi uruusan jenggot.

Jadi pria Afganistan dilarang keras mencukur jenggotnya.

Artinya mereka diharuskan memanjangkan jenggot sebagai bentukn syariat.

Padahal sebelum Taliban masuk, warga Afganistan mulai terbiasa dengan fashion yang trendy.

Mereka bahkan kerap melakukan perawatan pada wajah yang bersih.

Baca juga: Tak Mungkin Akui Pemerintahan Taliban, Sebab, Ada 17 Teroris di Dalamnya

Baca juga: Sudah Keterlaluan, Rusia dan AS Sepakat Desak Taliban Penuhi Janjinya soal Kemanusiaan di Afganistan

Namun itu tinggal kenangan saja. Taliban mengeluarkan larangan. Tukang cukur rambut pun di datangi agar tidak melakukan pencukuran jenggot.

Taliban keras dan tegas agar gaya rambut tidak meniru Amerika Serikat

Kelompok Taliban melarang jenggot pria Afghanistan dicukur, karena dianggap melanggar interpretasi mereka soal syariat.

Menurut keterangan polisi keagamaan yang dibentuk milisi, siapapun yang melanggar bakal mendapatkan hukuman.

Perintah itu tidak hanya diberikan kepada tukang cukur di Provinsi Helmand, tetapi juga di ibu kota Kabul.

Sejak kembali ke kekuasaan pada 15 Agustus, Taliban sudah mulai menerapkan aturan ketat yang sempat berlaku pada 1996-2001.

Pada Sabtu (25/9/2021), milisi menembak mati dan menggantung mayat empat terduga penculik di alun-alun kota Herat.

Dalam pengumuman yang diberikan kepada salon di Helmand, milisi memeringatkan untuk mengikuti syariat mengenai gaya rambut dan jenggot.

"Tidak ada yang berhak untuk melontarkan keluhan," demikian isi dalam pengumuman itu seperti dilansir BBC Minggu (26/9/2021).

Salah satu pemilik salon di Kabul mengungkapkan, Taliban sering mendatanginya dan memerintahkannya berhenti mencukur jenggot.

"Salah satu dari anggota mereka mengancam, mereka bakal mengirim polisi yang menyamar untuk menangkap kami," kata dia.

Penata rambut lain di ibu kota juga menceritakan, dia sempat ditelepon pejabat yang memintanya tidak meniru gaya AS.

Selama berkuasa pada 1996-2001, Taliban melarang gaya rambut flamboyan dan setiap pria Afghanistan diwajibkan menumbuhkan jenggot.

Baca juga: Gantung dan Arak Jasad Manusia, Taliban Malah bikin Warga jadi Trauma

Tetapi sejak mereka dilengserkan 20 tahun silam, penampilan wajah yang mulus begitu populer dengan publik ke salon untuk mendapat gaya yang oke.

Si pemilik salon yang tidak ingin disebutkan identitasnya tersebut berujar, aturan baru itu membuat mereka kesulitan mencari nafkah.

Selama bertahun-tahun, dia menceritakan salonnya menjadi rujukan anak muda yang ingin tampil trendi dengan wajah bersih.

"Salon fesyen dan tukang cukur jadi bisnis yang dilarang. Ini pekerjaan saya selama 15 tahun. Saya tidak yakin ingin melanjutkannya lagi," kata dia.

Baca juga: Penampakan Emas Baktria, Emas Kuno Berjumlah 22 Ribu Keping yang Diburu Taliban

Tukang cukur lain di Herat mengatakan, meski dia belum mendapat permintaan resmi, dia sudah berhenti menawarkan cukur jenggot.

Dia berkata, pelanggan juga berhenti meminta jenggotnya dicukur karena takut menjadi target Taliban saat di jalan.

Dampaknya, publik pun mulai jarang ke salon. "Tidak ada lagi yang peduli dengan tatanan rambut maupun jenggot mereka," paparnya.

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved