Canggihnya Rudal Hipersonik China bikin Amerika Serikat Tercengang
Amerika Serikat sampai tercengang dengan kemajuan China mengembangkan teknologi senjata. Salah satunya rudal Hipesonik yang mengerikan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Begini canggihnya rudak hipersonik milik China hingga membuat Amerika Serikat Tercenang.
Tak mengira China melakukan lompatan yang luar biasa dalam pengembangan teknologi persenjataan.
Rudak Hipersonik milik China tersebut bahkan membuat sistem rudak anti balistik milik Amerika Serikat tidak ada apa-apanya.
Artinya ketika rudal hipersonik milik China melintasi pertahana rudal milik AS, maka sama sekali ntidak akan bisa menghentikannya.
Wajar saja AS kemudian dibikinj kaget dan tak habis pikir dnegan kemajuan teknologi persenjataan milik China.
Rudal itulah yang sudah ditembakkan China dalam sebuah ujicoba.
Hasilnya memang membuat banyak mata tercengang.
Baca juga: Rudal Hipersonik Milik China bikin Amerika Serikat Ciut, Kaget China bisa bikin Rudal Canggih
Rudal tersebut dilapokan bisa mengitari dunia dan sampai pada target dimana saja.
Bikin Amerika Tercengang
China diam-diam menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang mengorbit dunia sebelum kembali ke Bumi untuk menyerang targetnya dalam pengembangan teknologi yang akan mengatasi sistem rudal anti-balistik AS.
Sebuah laporan dari Financial Times, yang mengutip lima sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya, mengatakan militer China meluncurkan roket Long March pada Agustus yang membawa 'kendaraan luncur hipersonik' ke orbit rendah.
Rudal itu mengitari dunia sebelum turun menuju targetnya, yang meleset sekitar dua lusin mil (38 km ) dari titik yang dituju.
Rudal hipersonik dapat mencapai kecepatan hingga 21.000 mph dan dapat menyerang di mana saja di Bumi dari luar angkasa dalam beberapa menit.
Sistem ini akan mampu mengatasi sistem pertahanan rudal anti-balistik AS yang berbasis di Alaska dan dipasang untuk menembak jatuh proyektil yang datang dari Kutub Utara, sistem persenjataan China ini akan mampu menyerang AS dari selatan.
Insiden itu telah membuat para pejabat intelijen AS tercengang, kata sumber, karena menunjukkan “China telah membuat kemajuan yang menakjubkan dalam pengembangan senjata hipersoniknya”.
"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," kata seseorang yang mengetahui tes tersebut kepada FT.
Ini adalah perkembangan terbaru dalam perlombaan senjata yang mengerikan yang terjadi di Asia, seiring terus meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan.
Baca juga: Amerika Wajib Waspada, Iran Pamerkan Sistem Rudal Pertahanan Udara Canggih Milik Mereka
Kementerian pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui faks pada Minggu (17/10/2021) melansir Daily Mail.
Bersama dengan China, Amerika Serikat, Rusia dan setidaknya lima negara lain sedang mengerjakan teknologi hipersonik, dan bulan lalu Korea Utara mengatakan telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan.
Pada parade 2019, China memamerkan persenjataan canggih termasuk rudal hipersoniknya, yang dikenal sebagai DF-17.
Rudal balistik terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi.
Senjata hipersonik sulit untuk ditangkal karena mereka terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah, tetapi dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).
Pentagon tidak mengomentari pengujian rudal hipersonik China, tetapi mengaku China sebagai 'tantangan nomor satu' mereka.
"Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar China, kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya," John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada Fox News.
“Itulah salah satu alasan mengapa kami menganggap China sebagai tantangan nomor satu kami.”
Sebuah editorial di outlet media pemerintah Beijing Global Times mengatakan bahwa jika laporan FT dapat dipercaya, itu akan menjadi “pukulan baru bagi mentalitas superioritas strategis AS atas China”.
Baca juga: Tak Mau Kalah dari Korea Utara, Rusia Sukses Uji Coba Tembakkan Rudal Hipersonik Zirkon
“Penting untuk dicatat tren yang tak terbendung bahwa China mempersempit kesenjangan dengan AS dalam beberapa teknologi militer utama, karena China terus mengembangkan kekuatan ekonomi dan teknologinya.”
“China tidak perlu terlibat dalam 'perlombaan senjata' dengan AS – ia mampu melemahkan keunggulan AS secara keseluruhan atas China dengan mengembangkan kekuatan militer dengan kecepatannya sendiri," tambah editorial itu.
Pemberitaan itu muncul ketika militer China mengutuk Amerika Serikat dan Kanada karena masing-masing mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan pekan lalu, dengan mengatakan mereka mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
(Tribunpekanbaru.com)
