Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Internasional

Nekat, Pria ini Ngaku Punya Selingkuhan di Indonesia, Pacarnya jadi Marah Besar dan Lakukan Ini

Benar-benar nekat pria ini. ia mengaku ke pacarnya bahwa ia punya selingkuhan di Indonesia. Terang saja pacarnya marah dan lakukan ini

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Tumisu dari Pixabay
Nekat. Ngaku punya selingkuhan di Indonesia, pria singapura ini tanggung akibatnya 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Gara-gara punya selingkuhan di Batam, Indonesia, pria ini harus menerima resiko.

Pacarnya yang warga negara Peru marah besar dan melakukan hal yang tak diduga.

Ia nekat membuang berbagai perabotan di dalam Kondominium yang ditemapti berdua.

Mulai dari Speaker, televisi dijatuhkan dari kondominium tang berada di lantai 50.

Meski pacarnya akhirnya harus berurusan dengan pihak yang berwajib, namun si pria tentu saja rugi besar karena peralatannya yang dibuang

Begini Ceritanya

Seorang wanita di Singapura dijatuhi hukuman penjara karena membuang barang milik pacarnya, termasuk televisi (TV) dan speaker, dari balkon lantai 50 kondominium mereka.

Baca juga: Ingat Nadya Almira, Dulu Pergoki Suami Selingkuh dan Rela Dimadu, Begini Kabarnya Sekarang

Insiden itu terjadi seminggu setelah pasangannya mengaku tidak setia padanya saat dalam perjalanan ke Indonesia.

Maria Isabel Lluen Saenz, seorang warga negara Peru berusia 49 tahun, telah bersama pacarnya yang tidak disebutkan namanya selama dua tahun, menurut laporan outlet berita yang berbasis di Singapura TODAY.

Keduanya dilaporkan pindah ke kondominium mereka delapan bulan sebelum insiden, pada 28 Februari tahun lalu itu terjadi.

Seminggu sebelumnya, pacar Saenz mengaku selingkuh saat dalam perjalanan ke Batam, Indonesia.

Pria itu dilaporkan mencoba memperbaiki hubungan dengan berjanji untuk dites infeksi menular seksual (IMS) dan mengaku ingin keduanya menikah. Namun, Saenz tidak begitu cepat memaafkan.

Pada 28 Februari, keduanya dilaporkan pergi ke bioskop dan makan malam di luar. Saat itulah Saenz meminta informasi lebih lanjut tentang wanita yang berselingkuh dengan pacarnya.

Percakapan itu membuat keduanya mulai berdebat, dan setelah akhirnya berhasil kembali ke rumah, Saenz menuduh pacarnya berbohong.

Wanita yang bekerja sebagai guru di Sekolah Internasional Kanada di Singapura itu mengatakan ingin mengakhiri hubungan mereka dan menyuruh pacarnya pergi.

Dari sana, hal-hal tampaknya berubah menjadi gelap.

Baca juga: Bu Camat Lapor Polisi, Sebut Dianiaya Saat Dugaan Selingkuh dengan Suami Anggota DPRD Terkuak

“Dia (pacarnya) keberatan dengan tuntutan (putus) itu dan saat itulah Saenz mengangkat suaranya,” kata pengacara Saenz, Anil Singh Sandhu, melansir Newsweek pada Selasa (19/10/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Sangat disayangkan bahwa (pacarnya) kehilangan kesabaran juga dan menyerang Saenz. Dia meninjunya di daerah wajah... Saat itulah dia (Saenz) mulai memindahkan barang-barangnya ke balkon dan terjadilah perkelahian."

Setelah penyerangan itu, Saenz mulai melemparkan TV, soundbar, dan speakernya dari balkon lantai 50 kondominium mereka.

Di pengadilan, Wakil Jaksa Penuntut Umum Andre Ong berpendapat tindakan Saenz mengakibatkan "bahaya tingkat tinggi bagi kehidupan manusia". Fakta bahwa tidak ada yang terluka atau terbunuh adalah "hanya kebetulan."

Saenz dijatuhi hukuman tujuh minggu penjara karena perannya dalam konfli. Tetapi masih belum jelas apakah pasangannya menghadapi dampak serupa karena menyerangnya.

Bagian yang paling mengejutkan dari kasus yang tidak biasa, mungkin apa yang terjadi pada hubungan mereka setelah insiden tersebut. Saenz dan pacarnya tidak hanya tinggal bersama lagi, tapi pasangan itu juga sudah menikah.

Suami yang sekarang "telah berubah menjadi lebih baik, tetapi perilakunya (sebelumnya) sangat tidak diinginkan," kata Sandhu kepada pengadilan, menambahkan bahwa pasangan itu berada di "tempat yang jauh lebih baik sekarang."

Melansir Newsweek, laporan tinjauan psikiater yang diterbitkan oleh Verywell Mind menekankan "(mencari) balas dendam" terhadap pasangan yang selingkuh tidak mungkin menyelesaikan masalah apa pun.

Publikasi tersebut menjelaskan: "Anda mungkin mendapatkan kepuasan sementara dari tindakan semacam ini. Tetapi pada akhirnya mereka dapat merugikan Anda, membuat Anda tetap dalam keadaan marah alih-alih berfokus pada penyembuhan dan melanjutkan hidup, sendiri atau bersama-sama."

(tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved