Diajak Kerja Jual Es dengan Gaji Besar, ABG Ini Malah Diminta Layani Pria Hidung Belang
Dua minggu nasib keduanya tak jelas di Kota Denpasar, tersangka lalu merayu mereka agar mau bekerja sebagai PSK.
"Jadi awalnya si pelaku ini menawarkan para saksi untuk bekerja di Bali sebagai penjual es. Tapi ternyata berbeda.
Pelaku justru mengajak untuk menjadi pekerja seks komersial ( PSK) lewat aplikasi tersebut," ungkap AKBP Ranefli didampingi Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP Aji Yoga Sekar, dilansir TribunnwsBogor.com dari TribunBali, Kamis 28 Oktober 2021.
Namun, karena sepi dan kurang pelanggan, pelaku memutuskan mencoba kegiatan prostitusi online di Kabupaten Tabanan.
Di Tabanan, sang muncikari ini kebanjiran orderan.
Sehingga, F pun langsung dipaksa pelaku untuk melayani 8 pria setiap harinya.
“Ternyata benar saat berada di Tabanan pelanggan meningkat dari kegiatan protitusi online yang ditawarkan tersangka.
Dalam sehari pelanggan bisa mencapai delapan orang,” tambah AKBP Ranefli.
AKBP Renefli melanjutkan, setelah di Tabanan tim opsnal mengungkapkan prostitusi online ini berdasarkan informasi masyarakat.
Sebab di sebuah kos-kosan di wilayah KS Tubun tersebut kerap kali terlihat laki-laki keluar masuk kamar tanpa menginap.
Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, kurang lebih selama 4 hari penyelidikan, kasus akhirnya bisa terungkap.
KH sang muncikari dan F sebagai korban pun diamankan oleh polisi.
"Dalam kasus ini, kami amankan satu orang tersangka selaku muncikari inisial KH itu, dan satu korban anak dibawah umur.
Sebenarnya ada dua anak binaan pelaku, yang satunya lagi inisial ST sudah dewasa, yang kita tekankan disini adalah yang kasus anak dibawah umur," jelasnya.
Dari hasil penggeledahan terhadap pelaku di lokasi kejadian, pihaknya mendapat sejumlah barang bukti untuk melancarkan praktik prostitusi ini.
Diantaranya, dua buah HP, 7 buah kondom, 1 buah kartu ATM dan buku tabungan, 1 buah buku catatan, serta 2 lembar uang dolar, dan uang tunai Rp 3.525.000.
