Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gadis Cantik Israel Ini Tolak Wajib Militer Karena Enggan Tindas Palestina, Rela Tiga Kali Dipenjara

Shahar Perets berusia 18 tahun saat ini, cewek Yahudi itu dipenjara tiga kali karena menolak wajib militer. Alasannya, ia enggan menindas Palestina.

BBC Indonesia
Cewek Yahudi ini pilih dipenjara dari pada tindas rakyat Palestina 

Lagi-lagi, dia menolak masuk program ini, yang membuatnya harus menjalani hukuman penjara selama 30 hari.

Setelah berpelukan dengan sang ayah, Perets mengatakan, "(Dipenjara lagi) untuk ketiga kalinya ... sampai jumpa."

Kemudian ia melambaikan tangan, sementara tasnya dibawa masuk ke kompleks penjara oleh seorang tentara.

Tak ada raut sedih atau khawatir di wajah Perets.

Dia mewakili satu dari sejumlah warga Israel yang secara sadar tak ingin masuk wajib militer karena alasan ideologis, karena tak ingin menjadi bagian dari aksi penindasan terhadap jutaan rakyat yang hidup di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Pekan lalu, seorang pemuda Yahudi Ortodoks meminta visa menetap di Inggris karena khawatir dia akan dimasukkan di penjara karena menolak wajib militer di Israel.

Bagi sebagian besar warga Israel, wajib militer dipandang sebagai bagian dari peneguhan identitas nasional.

Bahkan, banyak di antaranya sudah mengikuti latihan ala tentara sebelum mendaftarkan diri ke program wajib militer seperti yang dilakukan antara lain oleh Ariel Weizmann.

"Saya ingin memberikan yang terbaik untuk militer, saya ingin menjadi tentara terbaik, ingin berjuang demi negara, ingin mempertahankan hak saya untuk hidup di sini (di Israel)," kata Weizmaan.

Dia mengatakan sejak kecil dirinya memang sudah bercita-cita menjadi tentara.

"Saya ingin jadi prajurit tempur," kata Weizmann, remaja berusia 18 tahun yang akan mendaftar wajib militer tahun ini.

Dia mengakui menjalani latihan ala militer bukan hal yang mudah baginya.

"Saya bisa saja tinggal di rumah menikmati piza atau keluar bersama kawan-kawan, tapi lihat, saya di sini melakukan (latihan ala militer) ini," kata Weizmann.(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved