Camat dan Kades di Kuansing hingga Pegawai Kanwil Pertanahan Riau Dipanggil KPK, Ada Apa?

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Camat dan kades di kuansing hingga pegawai BPN Riau dipanggil KPK untuk diperiksa terkait kasus korupsi.

Pekerjaan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa para saksi, terkait kasus suap perpanjangan izin Hak Guna Usaha (HGU) kebun sawit, di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, belum usai.

Dalam perkara yang dididik KPK ini, sudah dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Keduanya adalah Andi Putra, Bupati Kuansing nonaktif serta Sudarso, selaku General Manager PT Adimulia Agrolestari.

Pada Kamis (4/11/2021) ini, proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi sudah memasuki hari keempat. KPK telah memulai pemeriksaan saksi secara maraton, sejak Senin awal pekan lalu.

Pada hari ini, giliran camat dan kepala desa (kades) di Kuansing, hingga pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Riau yang diperiksa.

"Pemeriksaan dilakukan Kantor Ditreskrimsus Polda Riau, Jalan Pattimura Nomor 13, Pekanbaru, Provinsi Riau," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.

Dirincikan Ali, para saksi yang diagendakan untuk diperiksa Kamis (4/11/2021) ini adalah:

1. Camat Logas Tanah Darat Rian Fitra.

2. Kades Sumber Jaya, Abdul Rahmat.

3. Kades Suka Damai, Nur Rahmad.

4. Kades Sumber Jaya, Mujiono.

5. Kades Bumi Mulya, Sunyeto.

6. Kasi pada Kantor Camat Singingi Hilir, Joni Masriadi.

7. Surveyor Pemetaan Pertama pada Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi Riau, Putri Merdekawati.