Pelecehan Mahasiswi Unri
Dugaan Pelecehan Mahasiswa Unri oleh Oknum Dekan, Minta Cium di Bagian Bibir
pelecehan mahasiswa Unri oleh Oknum Dekan Fisip menjadi viral di media sosial. Mahasiswa itu mengaku ia dipaksa untuk dicium
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
Namun Bapak Syafri Harto segera mendongakan kepala saya, dan ia berkata, mana bibir - mana bibir.
Yang membuat saya sangat terasa terhina, membuat saya terasa terkejut, badan saya terasa lemas, saya ketakutan.
Namun setelah saya mendorong Bapak Syafri Harto, ia mengatakan, ya udah kalau gak mau.
Saya langsung buru-buru meninggalkan ruangan dekan. Saya langsung meninggalkan kampus dalam keadaan yang sangat gemetar.
Saya merasa sangat ketakutan, dan merasa sangat dilecehkan oleh Bapak Syafri Harto, saya mengalami trauma yang sangat berat.
Akan perlakukan yang tidak pantas yang dilakukan oleh Bapak Syafri Harto kepada saya.
Setelah, pelecehan seksual yang saya terima tersebut. Saya mencoba menghubungi salah seorang dosen hubungan internasional untuk mengadukan kasus ini.
Saya meminta beliau menemani saya untuk menemui ketua jurusan, untuk melaporkan kasus ini. Dan agar bisa mengganti pembimbing proposal saya.
Namun, ketika hari saya hendak bertemu dengan ketua jurusan. Dia menyuruh saya untuk bertemu dulu dengan dirinya, sebelum menjumpai ketua jurusan.
Walaupun saya sudah sampai ke rumah ketua jurusan. Ia menyuruh saya berputar balik untuk menemui diri dia terlebih dahulu di sebuah kedai kopi.
Di sana, ia mencoba melakukan penekanan-penekanan kepada saya untuk tidak memberi tahu ketua jurusan tentang kasus ini.
Ia mengancam saya dengan kata-kata seperti, jangan sampai gara-gara kasus ini, Bapak Syafri Harto nanti bercerai dengan istrinya, atau dia juga menegaskan saya hanya disuruh bersabar saja, disuruh tabah saja tanpa perlu mempermasalahkan kasus pelecehan seksual yang telah menimpa saya ini.
Beliau berusaha menghalang-halangi saya untuk mendapatkan keadilan atas perlakuam tidak pantas yang dilakukan Bapak Syafri Harto kepada saya.
Lalu, di hari itu juga, selepas Jumat, akhirnya kami bertemu. Didampingi oleh dosen yang berusaha mencegah saya tadi.
Di sana, ternyata yang awalnya saya kira Bapak tersebut mendukung saya dan ingin melindungi saya, namun ternyata tidak.
Di depan ketua jurusan, ia mencoba menyalah-nyalahkan saya atas kecerobohan saya yang tidak menggunakan SK dalam melakukan bimbingan proposal.