Pelecehan Mahasiswi Unri
Mahasiswa Unri Diduga Dilecehkan Dekan Fisip, Malah Diintimidasi Oleh Dosen dan Ketua Jurusan
Mahasiswa UNRI dilecehkan oleh Dekan FISIP Unri. Ia juga diintimidasi oleh Dosen dan Ketua Jurusan di Kampus itu.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
Walaupun saya sudah sampai ke rumah ketua jurusan. Ia menyuruh saya berputar balik untuk menemui diri dia terlebih dahulu di sebuah kedai kopi.
Di sana, ia mencoba melakukan penekanan-penekanan kepada saya untuk tidak memberi tahu ketua jurusan tentang kasus ini.
Ia mengancam saya dengan kata-kata seperti, jangan sampai gara-gara kasus ini, Bapak Syafri Harto nanti bercerai dengan istrinya, atau dia juga menegaskan saya hanya disuruh bersabar saja, disuruh tabah saja tanpa perlu mempermasalahkan kasus pelecehan seksual yang telah menimpa saya ini.
Beliau berusaha menghalang-halangi saya untuk mendapatkan keadilan atas perlakuam tidak pantas yang dilakukan Bapak Syafri Harto kepada saya.
Lalu, di hari itu juga, selepas Jumat, akhirnya kami bertemu. Didampingi oleh dosen yang berusaha mencegah saya tadi.
Di sana, ternyata yang awalnya saya kira Bapak tersebut mendukung saya dan ingin melindungi saya, namun ternyata tidak.
Di depan ketua jurusan, ia mencoba menyalah-nyalahkan saya atas kecerobohan saya yang tidak menggunakan SK dalam melakukan bimbingan proposal.
Dia mementingkan persyaratan-persyaratan SK ketimbang kasus pelecehan seksual yang saya terima oleh Bapak Syafri Harto.
Berulangkali dia mencoba untuk menjatuhkan saya, mencoba untuk menyalahkan saya di depan ketua jurusan.
Bahkan, ia sempat beberapa kali mengayunkan kakinya seolah-olah ia marah terhadap pernyataan-pernyataan saya.
Saya merasa sangat tertekan, dan sehingga saya merasa sangat-sangat diintimidasi oleh Bapak tersebut.
Dan ketika, ketua jurusan menanyakan tentang kasus ini, saya terpaksa menyatakan, hal-hal yang seharusnya tidak saya sebut.
Karena saya telah diintimidasi dan ditekan oleh bapak tersebut untuk tidak speak up tentang ini.
Bahkan, beliau juga mengatakan bahwa Bapak Syafri Harto melakukan hal ini bukan karena kebiasaan, tapi karena accidental atau kekhilafan saja.
Walaupun ini kekhilafan, saya tidak menerima perlakuan tersebut, saya mengalami trauma yang besar. Dan saya ingin meminta pertanggungjawaban atas perilaku beliau yang tidak pantas kepada saya.