Pelecehan Mahasiswi Unri
Rektorat Bentuk TPF, Mahasiswi Diduga Korban Pelecehan Dekan Fisip Unri Lapor Polisi
Rektorat bentuk Tim Pencari Fakta atau TPF, sedangkan mahasiswi diduga korban pelecehan Dekan Fisip Unri sudah lapor polisi.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Bantahan Dekan Fisip Unri itu disampaikan setelah viral video mahasiswi Hubungan Insternasional Fisip Unri yang mengaku dilecehkan Syafriharto.
Bahkan, setelah video itu viral, mahasiswi Hubungan Internasional Fisip Unri itu melaporkan kasus dugaan pelecehan ke Polresta Pekanbaru.
Dekan Fisip Unri Syafirharto membantah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswinya berinisial L.
Dirinya bahkan mengaku syok setelah melihat video mahasiswi itu viral di media sosial Instagram.
Dalam video itu, L mengaku dicium pipi dan keningnya oleh Syafriharto.
Selain itu, memegang pundak korban dengan kedua tangannya.
Korban merasa trauma dan ketakutan setelah mengalami dugaan pelecehan seksual itu.
Syafriharto membantah jika dirinya telah melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.
"Saya tidak berbuat sesuai apa yang dituduhkan dengan video yang viral. Dia (L) bilang mana bibir mana bibir, itu tidak ada saya lakukan," kata Syafriharto kepada Kompas.com saat konferensi pers di Pekanbaru, Jumat (5/11/2021).
"Saya berani sumpah pocong..." Bahkan, dia berani bersumpah apa pun, karena memang tidak melakukan demikian.
"Saya berani sumpah pocong. Sumpah muhabalah pun saya siap, lebih tinggi dari sumpah pocong," ucap Syafriharto.
Ia juga mengaku heran kalau kasus ini dikaitkan dengan pemilihan Rektor Universitas Riau.
Mengaku dirugikan dan akan cari aktor intelektual Menurutnya, tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal itu.
"Entah siapalah dalang dibalik ini. Ada pula yang mengaitkan dengan pemilihan rektor.
Saya tidak pernah dikonfirmasi akan maji jadi rektor, tapi digadang-gadang maju. Tapi, apa hubungannya dengan video ini.