Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dimanakah Keberadaan Bagong dan Handoko, Hanya Truk Mereka yang Ditemukan

Pasca erupsi gunung Semeru keberadaan Bagong dan Handoko tak diketahui. Petugas hanya dapati truk mereka

Editor: Budi Rahmat
TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan
Dampak erupsi Gunung Semeru, Jembatan Piket Nol, di Lumajang, Jawa Timur putus. 

"Laporan dari pimpinan, ada warga Jember yang sampai saat ini hilang dan belum ditemukan," tutur Heru.

Keluarga membenarkan bahwa kedua pria itu bekerja mengangkut pasir di daerah sungai Desa Sumberwuluh, Lumajang saat peristiwa gunung meletus.

Sebanyak 10 orang petugas BPBD Jember ikut dikerahkan ke lokasi kejadian.

"Kami gabung dengan tim SAR di sana, secara keseluruhan kami bantu proses pencarian," ujarnya.

Warga Diminta Waspada

Semburan Awan Panas Guguran (APG) dari Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi pada Senin (6/12/2021) meski dengan intensitas yang lebih kecil.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG) Andiani pada konferensi pers virtual, Senin.

"Tadi pagi sempat ada semburan APG susulan, tapi tidak terlalu besar, kita harus tetap waspada terkait hal ini," kata Andini

Atas kondisi tersebut, Andiani juga memprediksi bahwa ke depan masih terdapat potensi bahaya awan panas guguran dan banjir lahar dingin.

Oleh karena itu, Badan Geologi dan pihaknya masih terus melakukan pengamatan terhadap aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam setiap harinya.

"Potensi terjadinya APG masih ada, tetapi kami sulit untuk menentukan waktu terjadinya, ketika menjelang APG terjadi," terangnya.

Andini menuturkan, lembaganya sudah memiliki sistem mitigasi seperti alat-alat yang dapat mencatat getaran-getaran yang mampu merekam getaran material yang akan turun dari puncak gunung.

"Setelah alat tersebut mencatat getaran, segera kami sampaikan melalui grup WhatsApp untuk segera disebarluaskan kepada masyarakat," beber dia.

Selain APG, potensi banjir lahar juga akan terjadi karena di daerah hulu atau bagian puncak gunung masih ada material hasil erupsi dengan volume yang cukup banyak.

Sehingga apabila dengan curah hujan yang saat ini masih cukup tinggi, material tersebut akan turun terbawa banjir.

"Potensi banjir lahar juga masih tinggi, utamanya adalah pada bukaan kawah yang mengarah ke bagian selatan dan tenggara, di antaranya melalui sungai Besuki-Kobokan," tandas dia.

Dia berharap semua warga tidak panik meskipun musibah hari ini belum diketahui kapan akan berakhir.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved