Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilunya Kisah Eks TKW Malaysia Ini 8 Tahun Tak Digaji, Sebelum Berangkat Perhiasan Diambil Agen TKI

Nilu (35) tak hanya menceritakan 8 tahun bekerja tak digaji sebagai asisten rumah tangga di Malaysia namun juga sejak awal dikerjai agen TKI ilegal.

Editor: CandraDani
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
Nuli Yustina (35) bersama anak anaknya menempati salah satu kamar di Rusunawa Nunukan Kaltara. Nuli bercerita 8 tahun bekerja sebagai pembantu tanpa gaji. Ia disekap di rumah majikan, hanya makan mie instan dan pakaiannya hanya yang melekat di badan 

Sejak hidup bersama Petrus, kehidupan keluarga bahagia dirasakan Nuli.

Dari pernikahan keduanya, Nuli melahirkan enam anak, masing masing, Juliana Romanus Meaw (11), Elisabel Magdalena (10), Ayu Magdalena Kristina (8), Rianto Romanus Meaw (5), Elfan Romanus Meaw (4), dan Alisha Ajia (2).

Mereka semua lahir di mess tempat Nuli tinggal bersama Romanus Meaw.

Nuli selalu mengurus semua anaknya seorang diri, mulai dari membersihkan bayi yang baru dilahirkan dan memotong tali pusarnya.

"Saya punya nenek dukun bayi di kampung dulu. sering saya bantu nenek waktu ada yang melahirkan, jadi saya sedikit tahu bagaimana menangani lahiran," akunya.

Kebahagiaan Nuli akhirnya pupus karena Petrus menderita sakit parah dan meninggal dunia.

Betapa perih hati Nuli kehilangan orang yang selama ini menjadi sandaran dan melindunginya.

Ia kemudian menggantikan peran Petrus, bekerja menyabit rumput dan menabur pupuk di perkebunan kelapa sawit di Kinabalu.

"Banyak teman di ladang suruh saya datang ke perwakilan Indonesia (KJRI) di Kota Kinabalu. Saya ini kan tidak tahu apapun, akhirnya saya datang ke kantor Konsulat, saya ceritakan masalah saya dan mereka setuju memulangkan saya ke Indonesia," tuturnya.

Nuli akhirnya tercatat sebagai salah satu deportan yang dipulangkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan pada Jumat (10/12/2021).

Dengan mata berkaca kaca, Nuli mengatakan bahwa ia hanya ingin hidup tenang dan membesarkan anak anaknya layaknya orang lain.

Sejauh ini, anak anaknya tidak ada satupun yang bersekolah. Kendala dokumen membuat mereka tidak mengenyam pendidikan.

Anak tertuanya Juliana Romanus Meaw yang berusia 11 tahun, bahkan belum bisa Calistung.

"Saya rindu sekali dengan keluarga. Sejak 2001 saya belum pernah bicara atau berkabar. Desa saya yang dulunya hanya diterangi lampu damar apakah sudah berubah atau belum saya tidak tahu. Saya akan tinggal bersama orang tua dan meminta maaf sudah gagal tidak bisa memenuhi keinginan mereka membantu ekonomi keluarga," katanya haru.

Tanggapan BP2MI Nunukan

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved