Salju Turun di Dekat Madinah, Gurun dan Bukit Batu Berubah Putih
Gurun pasir Madinah, Arab Saudi yang terkenal dengan panasnya yang terik, kini berselimut salju. Suhu capai 5 Celcius
Penulis: Sesri | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, MADINAH - Gurun pasir Arab Saudi yang terkenal dengan panasnya yang terik, kini berselimut salju pada Senin (17/1/2022).
salju di Arab Saudi itu terjadi di sekitar Kota Madinah. Tepatnya di daerah Badr dan Tabuk.
Dilansir Tribunpekanbaru.com dari Reuters pada Sabtu (22/1/2022) disebutkan bahwa,
gurun pasir dan bukit bukit berbatu yang biasanya berwarna coklat kekuningan, kini berubah putih.
Tak hanya itu, suhu udara di kawasan itu kini mencapai 5-8 derajat celcius.
Padahal, di hari biasa, kawasan sekitar Kota Madinah memiliki suhu dari 35 hingga 40 derajat celcius.
Baca juga: Dikira Sudah Kalah 3 Tahun Lalu ISIS Tiba-tiba Menyerang Penjara, Terjadi Pertempuran 75 Orang Tewas
Baca juga: Pasien Omicron di Indonesia Meninggal Dunia, Kemenkes Pastikan Punya Komorbid
Turunnya salju di kawasan itu membuat penduduk di Arab Saudi berbondong menuju daerah Tabuk dan Badr untuk menyaksikan peristiwa langka tersebut.
Bahkan mereka mendirikan tenda di kawasan gurun dan bukit-bukit batu yang kini berselimut salju itu.
Bahkan beberapa penduduk yang berkemah sengaja membuat kopi dan teh dari salju yang meleleh menjadi air.
Sementara wisatawan yang lain bermain perang-perangan bola salju.
Fotografer Saudi Osama Al-Habri menangkap rekaman udara dari orang-orang yang berkumpul di Provinsi Badr.
Mobil-mobil terlihat mengantri di sepanjang jalan, saat ratusan orang berkumpul di wilayah tersebut.
Al-Harbi mengatakan kepada CNN bahwa 'badai hujan es bersejarah' telah mendorong gurun diselimuti salju tebal dan es.
Fotografer itu mengatakan, bahwa daerah itu dipenuhi pengunjung yang telah melakukan perjalanan bermil-mil untuk melihat lanskap es.
Tahun lalu di bulan Januari, penduduk lokal dan asing berbondong-bondong ke padang pasir di wilayah Aseer di Arab Saudi untuk menikmati hujan salju.
Meskipun hujan salju di gurun jarang terjadi, namun peristiwa itu bukanlah tidak mungkin.
Sistem tekanan tinggi dari udara dingin dapat bergerak ke atas tanah ke gurun, menyebabkan suhu yang lebih rendah.
Antisiklon semacam itu cenderung mencapai Arab Saudi dengan bergerak searah jarum jam keluar dari Asia Tengah, mengambil uap air dalam perjalanan yang mendingin membentuk salju.
( Tribunpekanbaru.com / Guruh Budi Wibowo )
