Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Uang Ganti Rugi Habis Seketika, Warga Kampung Miliarder di Tuban Demo Pertamina

Mereka kini nyaris tak memiliki pekerjaan dan penghasilan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare dijual ke PT Pertamina.

TRIBUNMADURA.COM/M SUDARSONO
Kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Usai memfoya-foyakan uang ganti rugi lahan, ratusan warga di kampung miliarder Tuban, Jawa Timur bingung bukan kepalang. 

Uang miliaran yang mereka terima dari Pertamina atas ganti rugi lahan mereka pada 2021 kemarin ludes. 

Kini mereka menyesal telah menjual lahan yang menjadi tumpuan keluarga. 

Sementara uang ganti rugi dari Pertamina mereka hambur-hamburkan untuk membeli mobil baru dan membangun rumah.

Warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur itu pun kini menyesal. 

Namun, mereka bukan menyesal tela menghambur-hamburkan uangnya, melainkan menyesal telah menjual tanah mereka.

Mereka pun berunjuk rasa di kantor PT Pertamina Grass Root Revenery (GRR) Tuban, Tuban, Senin (24/1/2022).

Mereka menuntut agar Pertamina menepati janji untuk memberikan mereka pekerjaan setelah lahan milik warga dijual ke Pertamina.

Mereka kini nyaris tak memiliki pekerjaan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare dijual ke PT Pertamina.

Sementara, uang ganti rugi yang berjumlah miliaran itu pun kandas.

Salah satu warga bernama Mugi (59) mengaku mendapatkan ganti rugi dari penjualan lahan sebesar Rp 2,5 miliar.

Uang hasil penjualan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung.

Namun, kini Mugi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena tak memiliki pekerjaan.

"Ya nyesal, dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai. Setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta, tapi sejak tak jual, saya tidak ada penghasilan," tutur Mugi, di sela-sela aksi unjuk rasa, Selasa.

Mugi mengaku, sebenarnya tidak ingin menjual lahan pertaniannya.

Namun, dia seringkali didatangi perwakilan dari pihak Pertamina saat berada di sawah.

"Setiap saya di kebun, saya didatangi dan dirayu-rayu, Mas, mau diberikan pekerjaan anak-anak saya. Pokoknya dijanjikan enak-enak, tapi sekarang mana, enggak ada," jelasnya.

Merasa kecewa, ratusan warga kampung miliarder tersebut akhirnya memutuskan berunjuk rasa.

Mereka menagih janji PT Pertamina GRR Tuban yang akan memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja sebagaimana yang dijanjikan saat proses pembebasan lahan.  

Solikhin, perwakilan PT Pertamina GRR yang berada di lokasi mengatakan, akan menyampaikan tuntutan warga ke pihak manajemen di pusat.

Solikhin mengaku tidak berhak memberikan keterangan kepada publik terkait permasalahan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, pada awal 2021, warganet dihebohkan dengan video warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jatim, ramai-ramai mendatangkan mobil baru dalam tenggang waktu cukup singkat.

Mereka membeli mobil usai lahan mereka dibeli oleh Pertamina.

Uang ganti rugi yang diterima warga mencapai miliaran rupiah.

Selain membeli mobil, warga menggunakan uang tersebut untuk membangun usaha, serta membeli lahan di desa lain untuk dibangunkan rumah.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved