Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sosok Andrinof Chaniago, Penggagas Awal IKN ke Penajam Paser Utara Kaltim

Ini dia sosok di pemindahan Ibu Kota Negara, sosok penggaggas awal pemindahan IKN ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Editor: Ilham Yafiz
Kompas.com
Kepala Bappenas periode 2014-2015, Andrinof Chaniago. 

Andrinof juga merupakan dosen Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Mengenai riwayat pendidikannya, ia adalah lulusan dari Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ilmu Politik.

Lalu ia melanjutkan studinya di universitas yang sama dengan mengambil jurusan Perencanaa dan Kebijakan Publik.

Terakhir, ia mengambil jurusan Ilmu Filsafat untuk Strata 3 (S3).

Dia juga pernah kuliah di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan untuk meraih gelar diploma jurusan Pembangunan Nasional pada tahun 2004.

Sementara dalam riwayat kariernya, ia adalah pendiri dari Center for Indonesian Regional and Urban Studies (CIRUS) pada tahun 1999 serta CIRUS Surveyors Group (CSG) di tahun 2008.

Andrinof juga salah satu penggaggas dari ide bertajuk "Visi Indonesia 2033" yang menawarkan konsep pembangunan Indonesia meuju negara maju pada tahun 2033 mendatang.

Kemudian ia juga merupakan ketua umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia.

Diketahui, ia juga menjadi salah satu tim sukses Jokowi sejak pemilihan Wali Kota Solo 2010, pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, dan Pemilu Presiden tahun 2014.

Setelah Jokowi dilantik menjadi presiden pada tahun 2014, Andrinof diangkat menjad Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas).

Dirinya menjabat sebaga menteri dari 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015.

Lalu pasca dirinya tidak menjabat menjadi menteri, Andrinof menjadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri pada 19 Februari 2020 hingga saat ini dikutip dari Kontan.co.id.

Pernah Yakinkan Jokowi Mengenai Pembangunan Jembatan Selat Sunda

Dikutip dari Tribunnews, ia membeberkan terkait keberhasilannya meyakinkan Jokowi mengenai tidak tepatnya kebijakan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).

"Saya berhasil menjelaskan kepada Presiden Jokowi bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda itu tidak tepat," katanya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved