Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

3 Hari Usai Serangan Harimau Tewaskan Pekerja HTI di Pelalawan, Si Raja Hutan Muncul Dekat Barak

Hingga kini teror dari Harimau masih saja dialami oleh para pekerja HTI usai 3 hari lalu si belang tewaskan rekan mereka. Harimau terlihat muncul

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Penampakan seekor Harimau Sumatera di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan dua hari sebelum seorang pekerja diterkam hingga tewas. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Serangan Harimau Sumatera yang tewaskan pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di perbatasan Pelalawan dan Inhil Riau telah berlangsung 3 hari.

Lokasi kejadian di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Namun hingga kini teror dari Si Belang masih saja dialami oleh para pekerja HTI yang berada di areal HTI milik PT Satria Perkasa Agung (SPA) tepatnya di Blok K Petak 501 Distrik Simpang Kanan.

Hampir setiap malam seekor harimau muncul tidak jauh dari barak yang menjadi tempat tinggal pekerja.

Alhasil penumbang kayu dan operator alat berat yang mendiami barak merasa ketakutan.

"Tadi malam muncul lagi seekor harimau dekat camp kami. Semua ketakutan melihatnya," kata seorang operator yang menolak menyebutkan namanya kepada tribunpekanbaru.com, melalui sambungan telepon, Selasa (8/2/2022).

Pria tersebut menceritakan, tepat pukul 10 malam lewat, dirinya membuka pintu camp tempat tinggal mereka.

Saat pintu dibuka, tampak binatang menyerupai seekor harimau sedang berjalan di seberang kanal.

Beruntung posisi binatang buas itu dengan barak dipisahkan oleh kanal atau parit yang besar.

Tak ayal Si Belang tak bisa mendatangi barak, tetapi penampakan membuat mereka ketakutan.

"Pas di lihat lagi sudah hilang. Sebelum-sebelumnya sudah sering lihat (harimau)," kata pria tersebut yang berbicara melalui telpon milik warga Desa Pulau Muda, Diki Candra.

Ia tidak sempat mengabadikan kemunculan satwa liar bernama Latin Panthera Tiggris Sumatrae tersebut.

Lelaki asal Medan ini juga mengaku dirinya berada di dalam alat berat eskavator bersama temannya, saat Si Belang muncul pada malam hari seperti yang ada di video yang beredar tersebut.

Menurut Diki Candra, banyak pekerja yang memilih pulang dan meninggalkan barak setelah seorang penumbang akasia bernama Tugiat (42) tewas mengenaskan diduga dimakan Harimau.

Satu per satu pekerja chainsaw dan operator pulang ke kampung dan tak bekerja lagi lantaran ketakutan.

"Kebetulan saya yang mengurus transportasi mereka keluar dari dalam sampai ke kota. Jadi mereka banyak cerita ke saya," beber Diki Chandra.

Masyarakat setempat meminta pihak yang berwajib dan instansi terkait agar segera mencari solusi terhadap konflik satwa yang dilindungi itu dengan manusia. Agar tidak ada korban jiwa lagi akibat konflik tersebut.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved