Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gadis Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Siak Ternyata Yatim, Sang Ayah Meninggal Dua Tahun Lalu

Keluarga, kerabat dan juga teman dari VRM (16), gadis cantik asal Siak yang dibunuh dan jasadnya ditemukan mengenaskan di kebun sawit, merasakan duka

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM / MAYONAL PUTRA
TNI dan Polri beserta warga mengevakuasi jasad gadis diduga VRM (16) di kebun sawit, RT 02 RW 01 Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Minggu (6/2/2022). Jasad gadis tersebut ditemukan dalam keadaan sebahagian terkubur dan ditutupi pelepah kelapa sawit. 

SAS beralasan akan menemui ibunya untuk meminta uang sebesar Rp 500.000 lalu dipinjamkan ke VRM.

Setelah melaju dari rumah AM akhirnya SAS yang membonceng si cantik VRM tiba di kebun sawit itu.

SAS memberhentikan sepeda motor di tepi jalan dekat TKP lalu dia masuk sendiri ke dalam kebun sawit.

“Alasan pelaku ini untuk menjumpai ibunya yang lagi berada di kebun sawit, sementara korban menunggu di motor,” kata dia.

Tidak lama kemudian, SAS pun keluar dari kebun sawit namun tidak membawa uang tersebut.

Pelaku ini tampaknya memang pintar berakting. Ia mengatakan kepada korban, ibunya ada di pondok dan mau memberikan uang jika bertemu langsung dengan orang yang meminjam.

“Ibu ada di pondok, ibu mau kasih uangnya kalau ketemu sama orangnya,” begitu kata pelaku sebagaimana diulangi AKBP Gunar.

Tanpa menaruh rasa curiga, VRM akhirnya masuklah kedalam kebun bersama SAS itu. Setelah tiba di pondok, SAS langsung mencekik korban dalam posisi berdiri dari arah belakang.

Setelah VRM lemas, SAS menidurkan korban di dalam pondok itu lalu mengikat mulut korban. Kain untun mengikat korban ini ternyata sudah disediakan pelaku di perutnya.

“Tujuannya mengikat mulut korban agar korban tidak berteriak,” kata dia.

Saat itu SAS melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban yang tidak berdaya.

Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, SAS kembali mencekik korban. Kala itu posisi korban tertelentang hingga tidak bergerak lagi.

“Kemudian pelaku menarik tangan korban dari atas pondok hingga korban terjatuh,” kata dia.

Pelaku SAS ini mengangkat korban sekitar 20 meter dari posisi pondok.

Pelaku memotong urat nadi tangan kanan korban dengan menggunakan pisau yang sudah disiapkan pelaku dari awal.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved