Rusia Semakin Serius, Latihan Serangan Mengggunakan Tank Digelar Dekat Perbatasan Ukraina
Rusia semakin serius di perbatasan Ukraina, latihan serangan dengan tank digelar.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia semakin serius di perbatasan Ukraina, latihan serangan dengan tank digelar.
Diberitakan Rusia Today, Moskow telah memulai latihan bersama skala besar di negara tetangga Belarusia, Kementerian Pertahanan telah mengumumkannya.
Latihan 'Union Resolve', yang dijadwalkan berlangsung dari 10-20 Februari, dirancang untuk menguji dan mengembangkan kemampuan kedua negara untuk menghentikan dan mengusir agresi asing, menurut sebuah pernyataan dari Moskow.
Latihan tersebut adalah yang kedua dari dua tahap pemeriksaan kesiapan pasukan Rusia dan Belarusia, sekutu dekat yang bersama-sama membentuk aliansi yang dikenal sebagai Negara Persatuan.
Para pejabat mengatakan bahwa latihan tersebut akan memperkuat pertahanan perbatasan dan mempersiapkan tentara untuk berbagai skenario serangan oleh pasukan musuh.
Mereka akan melibatkan pasukan darat, alat berat seperti tank dan artileri, serta latihan angkatan udara.
Para pemimpin Barat telah menyuarakan kekhawatiran selama berbulan-bulan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina, dan telah menunjuk laporan tentang penumpukan pasukan di perbatasan kedua negara, serta latihan di Belarus, sebagai tanda-tanda niat agresif. Moskow secara konsisten membantah bahwa pihaknya memiliki rencana untuk menyerang, dan telah menyerukan perjanjian keamanan yang akan membatasi aktivitas NATO, blok militer pimpinan AS, di Eropa Timur.
Financial Times melaporkan minggu ini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron, selama pertemuan selama berjam-jam di Moskow, bahwa ia akan menarik pasukannya dari Belarus setelah latihan selesai.
Menurut FT, Putin juga mengatakan dia tidak akan mengambil " inisiatif militer " baru, dan kedua pemimpin sepakat untuk "dialog terstruktur tentang keamanan kolektif."
Pejabat Rusia, bagaimanapun, belum membuat komitmen publik untuk garis waktu penarikan, dan mengatakan bahwa Prancis tidak dalam posisi untuk membuat kesepakatan dengan Rusia tanpa lampu hijau dari Washington.
