Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Saat Prabowo Borong Pesawat Tempur Prancis, TERNYATA Sudah Banyak Negara yang Menolak Rafale

Meskipun berasal dari program Eurofighter yang dijalankan bersama oleh Inggris, Jerman, dan Italia, Rafale memiliki beberapa perbedaan penting.

AFP
Anggota kru berdiri di samping jet tempur Rafale di dek kapal induk Prancis Charles-de-Gaulle, di lepas pantai Toulon. Indonesia pada 10 Februari 2022 memesan 42 jet tempur Rafale dari Prancis. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - 42 jet tempur Rafale buatan Prancis, Dassault Aviation telah resmi dipesan Indonesia.

Pembelian itu ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari sebagai wakil dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga hadir dalam penandatangan kontrak tersebut bersama Menteri Pertahanan Prancis Florence Farly.

Dassault Rafale asal Prancis adalah salah satu dari tiga pesawat tempur yang diproduksi di Eropa saat ini.

Dan satu-satunya pesawat tempur Prancis yang diproduksi.

Meskipun berasal dari program Eurofighter yang dijalankan bersama oleh Inggris, Jerman, dan Italia, Rafale memiliki beberapa perbedaan penting.

Termasuk penggunaan mesin Snecma M88 yang jauh lebih lemah yang membuat jet jauh lebih lambat dan kurang bermanuver.

Akibatnya hal ini telah mengurangi ketinggian terbang pesawat hampir 5.000 meter. 

Namun memberikan jangkauan yang lebih jauh karena konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.

Meskipun ukurannya kecil dan keterbatasan pada banyak teknologinya, terutama jika dibandingkan dengan pesawat yang lebih canggih seperti F-35A Amerika, Rafale adalah salah satu pesawat tempur paling mahal di pasar dunia.

Jet tempur ini telah dijual seharga 240-260 juta Dollar AS per unit.

Dinilai terlalu mahal dan skala produksi Rafale yang sangat kecil, Rafale rupanya telah kehilangan sebagian besar tawaran ekspornya karena beberapa hal.

Misalnya dari Korea Selatan dan Singapura yang memilih F-15 yang kuat.

Atau Mesir yang menolak tawaran batch Rafale kedua dan memilih Su-35.

Brasil, Oman, Maroko, Uni Emirat Arab, dan Kuwait juga menolak jet untuk desain menengah atau ringan lainnya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved