Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Larangan Berjilbab di Sekolah India Tuai Kritikan Tokoh Dunia

Larangan itu muncul ketika sekelompok ekstremis Hindu mendesak pihak sekolah dan kampus untuk melarang penggunaan jilbab.

Penulis: Muhammad Ridho | Editor: Guruh Budi Wibowo
Capture BBC
Gadis muslimah di India tantang kelompok penolak Jilbab 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Larangan berjilbab di India menuai kritikan oleh tokoh dunia internasional. Larangan itu mengguncang dunia setelah sejumlah mahasiswi menggelar protes terhadap kebijakan sekolah. 

Siswi dan mahasiswa dilarang mengenakan jilbab di kampus dan sekolah. 

Larangan itu muncul ketika sekelompok ekstremis Hindu mendesak pihak sekolah dan kampus untuk melarang penggunaan jilbab.

Seorang pejabat AS telah menyuarakan keprihatinan tentang pelarangan kontroversial jilbab di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India.

Dilansir dari Aljazeera, Rashad Hussain, duta besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional dalam sebuah tweet pada hari Jumat mengatakan bahwa larangan jilbab akan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan.

“Kebebasan beragama mencakup kemampuan untuk memilih pakaian keagamaan seseorang,” tweet Hussain.

“Negara bagian Karnataka di India seharusnya tidak menentukan kebolehan pakaian keagamaan. Larangan hijab di sekolah melanggar kebebasan beragama dan menstigmatisasi serta meminggirkan perempuan dan anak perempuan.”

Pada hari Sabtu, kementerian urusan luar negeri India membalas apa yang disebutnya "komentar motivasi" tentang masalah internalnya, menambahkan bahwa kasus itu sedang dalam pemeriksaan yudisial.

“Kerangka dan mekanisme konstitusional kami, serta etos dan politik demokrasi kami, adalah konteks di mana masalah dipertimbangkan dan diselesaikan,” kata juru bicara kementerian Arindam Bagchi.

Namun, Bagchi tidak menerima kritikan tersebut karena menyangkut internal negaranya.

"Komentar bermotivasi tentang masalah internal kami tidak diterima," tulisnya.

Perselisihan itu meletus bulan lalu, ketika sekelompok mahasiswa Muslim memprotes setelah mereka dilarang masuk perguruan tinggi karena mereka mengenakan jilbabyang banyak dipakai wanita Muslim.

Sejak itu beberapa perguruan tinggi lain telah menyaksikan protes baik untuk dan menentang larangan jilbab, dengan kelompok sayap kanan Hindu yang mengenakan selendang safron mengadakan protes terhadap jilbab.

Larangan berjilbab di India menuai reaksi dari tokoh internasional.

Berita itu mendorong pemenang Hadiah Nobel Malala Yousafzai untuk mendesak para pemimpin India untuk menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved