Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Ukraina-Rusia Batal Pecah, Amerika Terus Bantu Nato, Kini Kirim F-35A Lightning II ke Jerman

Perang Rusia-Ukraina tak kunjung terjadi, prediksi Amerika Serikat mengenai jadwal perang meleset total.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
JACK GUEZ / AFP
Ilustrasi Jet Tempur F-35. Amerika kirim jet tempur ini ke Jerman. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang Rusia-Ukraina tak kunjung terjadi, prediksi Amerika Serikat mengenai jadwal perang meleset total.

Gembar-gembor invasi Rusia ke Ukraina nyatanya tak terjadi, kini Amerika Serikat malah mengirimkan Jet Tempur tambahan ke Eropa.

Diberitakan Rusia Today, beberapa jet tempur F-35A Lightning II dikerahkan ke Pangkalan Udara Spangdahlem Jerman pada hari Rabu untuk mencegah agresi dan membela sekutu jika pencegahan gagal karena AS terus menunggu invasi Rusia segera ke Ukraina.

Komando Cadangan Angkatan Udara AS mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa jet tempur telah dikerahkan ke Jerman dengan kerja sama penuh dari pemerintah Jerman dan bahwa pesawat akan meningkatkan kesiapan, meningkatkan postur pertahanan kolektif NATO dan lebih lanjut meningkatkan kemampuan integrasi udara dengan sekutu dan negara mitra.

“Pesawat dilengkapi untuk berbagai misi untuk mencegah agresi dan membela sekutu jika pencegahan gagal,” katanya.

Meskipun masih belum jelas berapa banyak pesawat yang dipindahkan, komandan Sayap Tempur ke-388 Kolonel Craig Andrle membual bahwa pengerahan itu membuktikan Amerika mampu mengerahkan jet tempurnya ke manapun.

"Membuktikan bahwa kami dapat memberikan kemampuan F-35A kepada angkatan udara kami di mana pun di dunia dengan cepat,” katanya.

sementara Jenderal Jeff Harrigian, komandan Angkatan Udara AS di Eropa, mengatakan pengerahan itu sebagai bentuk dukungan kepada NATO.

“secara signifikan meningkatkan dukungan kami untuk pertahanan NATO," ujarnya.

Minggu ini, AS juga mengerahkan enam pesawat KC-135 Stratotanker ke Pangkalan Udara Ramstein Jerman dan delapan pesawat tempur F-15E ke Lask, Polandia.

Sejak akhir Oktober, pejabat Barat dan media telah menyarankan bahwa Kremlin merencanakan invasi ke Ukraina.

Dalam beberapa minggu terakhir, saran bahwa perang sudah dekat menjadi lebih sering.

Klaim ini telah berulang kali dibantah oleh Kremlin, dan juga telah diremehkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan baru-baru ini mengklaim bahwa invasi dapat dimulai kapan saja, dan media Barat telah melaporkan beberapa kemungkinan hari invasi, yang semuanya telah berlalu tanpa aktivitas militer.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved