Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cerita Mbah Trisno Nyaris Dikubur, Akhirnya Tanah yang Digali Ditinggalkan Begitu Saja Gara-gara Ini

Warga tentu saja berusaha melakukan berbagai persiapan. Termasuk memakamkan Mbah Trisno. Namun, apa yang terjadi selanjutnya?

Editor: Budi Rahmat
Tribun
Ilustrasi, lubang kuburan yang dibiarkan begitu saja 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah cerita tentang Mbah Trisno Diarjo yang nyaris dikuburkan namun belakangan dikabarkan tidak meninggal dunia.

Kabar meninggalnya Mbah Trisno berawal dari anak kandungnya sendiri.

Warga yang mendapat kabar tersebut tentu saja langsung berkoordinasi dengan perangkat desa.

Baca juga: Ingat Connie Constantia, Penyanyi yang 17 Tahun Disantet dan Pernah 2 Kali Mati Suri, Ini Kabarnya

Berbagai persiapan dilakukan termasuk mengaku kuburan untuk Mbah Trisno.

Selain menyiapkan pemakaman, warga juga memasak air dan menyiapkan berbagai perlengkapan lainnya.

Tentu saja warga berusaha kerja bakti bersama-sama untuk memakamkan Mbah Trisno.

Namun, hak tak terduga dilaporkan lagi oleh anak dari Mbah Trisno.

Informasi inilah yang kemudian membuat warga kaget dan tentu saja sedikit marah.

Beginilah awal kehadirannya

Mbah Trisno merupakan warga di Padukuhan Ngambah, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, DIY.

Ia diikabarkan telah meninggal dunia hingga warga telah membuatkan liang kubur.

Namun, ternyata warga bernama Trisno Diarjo yang dikabarkan meninggal dunia ternyata masih hidup. Warga dibuat emosi.

Baca juga: Curhat Pilu Inul Daratista, Lebih dari 100 Cabang Usaha Karaokenya Bak Mati Suri, Rugi Miliaran

Berkali-kali Mati Suri, Artis Tanah Air Ini Ngaku Disantet OTK, Harus Berobat Selama 17 Tahun,

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula dari munculnya kabar meninggalnya Trisno Diarjo oleh anaknya.

Warga pun sudah menyiapkan liang lahat.

Namun ternyata belakangan diketahui yang bersangkutan tidak meninggal.

Kepala Dukuh Ngambah, Satri Bujono mengatakan informasi meninggalnya Mbah Trisno Diarjo yang usianya hampir 80 tahun disampaikan oleh anak kandungnya.

"Jadi anak Mbah Trisno itu memberi tahu tetangganya bahwa orangtuanya meninggal tadi pagi dini hari sekitar pukul 01.00 WIB,"ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (19/2/2022).‎

Tetangga yang mendapatkan informasi Mbah Trisno meninggal kemudian melaporkan kepada Ketua RT 03.

Satri mengatakan dirinya dihubungi oleh ketua RT 03 bahwa Mbah Trisno meninggal di rumah sakit.

Dan rencananya kan dikuburkan secara protokol kesehatan karena positif Covid-19.

Baca juga: Tagar Mahasiswa Mati Suri Trending Di Twitter, Ada Apa Dengan Mahasiswa Indonesia?

Baca juga: Jika Ada Orang Mati Suri Ceritakan Tentang Alam Barzakh, Bisakah Kita Percaya ? Ini Kata Buya Yahya

Dirinya pun meminta warga untuk mempersiapkan liang lahat untuk mengubur jenazah Mbah Trisno.

Sementara warga lainnya juga merebus air hingga keliling kampung mengumpulkan beras (jimpitan) untuk diberikan kepada keluarga yang berduka.

"Karena tahunya warga, Mbah Trisno positif Covid-19 maka memasak air"

"lainnya dilakukan di rumah tetangga terdekat karena warga tak berani datang ke rumah Mbah Trisno," ungkapnya.

Warga pun berusaha menghubungi anak dari Mbah Trisno untuk memastikan kapan jenazah tiba untuk dimakamkan.

Namun usaha tersebut gagal, mereka tidak dapat berkomunikasi dengan anak Mbah Trisno hingga diputuskan warga akan kumpul lagi setelah azan subuh.

Setelah itu, warga melanjutkan membuat liang lahat untuk makam Mbah Trisno.

Baru menggali separuh, warga kemudian mendapat kabar dari anak Mbah Trisno bahwa Mbah Trisno tidak jadi meninggal.

Namun terpapar COVID-19.

"Jadi anaknya Mbah Trisno kemudian memberitahu warga ayahnya tidak jadi meninggal namun dinyatakan positif Covid-19,"ujarnya.

Warga yang marah pun meninggalkan pekerjaannya dan membiarkan liang lahat begitu saja.

Lurah Mulyodadi, Ari Sapto Nugroho membenarkan adanya informasi seorang warga yang dikabarkan meninggal karena Covid-19.

Bahkan Satgas Covid-19 sudah bersiap untuk melakukan pemakaman secara protokol kesehatan.

Informasi itu kemudian menjadi heboh setelah ada kabar warga yang meninggal hidup kembali dan tidak ada proses pemakaman.

"Berita itu semakin heboh ketika informasi adanya warga yang dinyatakan meninggal namun hidup kembali. Seperti mati suri," tandasnya. (*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved