Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

Terdesak, AS Tawarkan Bantuan Melarikan Diri, Presiden Ukraina : Kami Butuh Amunisi bukan Tumpangan

Ada-ada saja tindakan AS. Bukannya beri bantuan perang, malah kendaraan melarikan diri. Presiden Ukraina tega menolaknya. Karena mereka butuh amunisi

Editor: Budi Rahmat
Sergei SUPINSKY / AFP
Anggota layanan Ukraina mencari peluru yang tidak meledak setelah pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Ukraina mulai terdesak. Kenyataan itu menjadi perhatian Amerika Serikat. AS kemudian berusaha untuk membujuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meningalkan negara.

Untuk itu, AS kemudian menawarkan bantuan untuk Volodymyr Zelensky meninggalkan kota.

Namun, tawaran AS tersebut ditolak dengan tegas oleh Volodymyr Zelensky. Ia menyebutkan, saat ini ia butuh amunisi bukannya tumpangan.

Baca juga: Takut Dibantai Rusia, Waria Ukraina Turun ke Medan Perang

Seperti diketahui, invansi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ketiga. Dimana pertempuran terjadi dan kedua negara berusaha untuk mengusai ibukota,

Rusia dilaporkan sudsah mulai merangsek masuk ke ibukota dan berusaha merebutnya.

Namun, militer Ukraina memberikan perlawanan yang nyata

melihat itu, AS kemudian menawarkan Volodymyr Zelensky untuk meninggalkan ibukota.

Namun ia menolak tawaran evakuasi AS dengan mengatakan dia membutuhkan 'amunisi bukan tumpangan'

Zelensky mengatakan kemarin bahwa dia adalah "target nomor satu" bagi pasukan Rusia yang maju ke kota itu, dengan Moskow berencana untuk menggulingkan Pemerintah Ukraina dan mengangkat kepemimpinan pro-Rusia.

Presiden Ukraina telah menolak tawaran dari Pemerintah AS untuk mengevakuasi dirinya ke tempat yang aman, dilaporkan mengatakan kepada Washington bahwa dia membutuhkan "amunisi, bukan tumpangan".

Baca juga: Inilah Bom Thermobarik yang jika Diluncurkan Rusia bisa bikin Ukraina Hancur dan Warganya Musnah

Baca juga: Sekutu Barat Khawatir Rusia Luncurkan Bom Thermobarik, Mengerikan, Mampu Menguapkan Tubuh Manusia

Volodymyr Zelensky tetap menjadi Kyiv, karena pertempuran sengit berlanjut untuk menguasai ibukota.

Zelensky mengatakan kemarin bahwa dia adalah "target nomor satu" bagi pasukan Rusia yang maju ke kota itu, dengan Moskow berencana untuk menggulingkan Pemerintah Ukraina dan mengangkat kepemimpinan pro-Rusia.

AS diketahui telah mendesak Zelensky untuk mengungsi dan menawarkan dukungan untuk melakukannya – tetapi pemimpin itu bersumpah untuk tetap tinggal dan berjuang.

Menolak tawaran itu, dia berkata: “pertarungan ada di sini; Saya membutuhkan amunisi, bukan kendaraan,” kata seorang pejabat senior intelijen Amerika yang mengetahui langsung percakapan tersebut kepada kantor berita AP.

Sumber itu dilaporkan menggambarkan Presiden Ukraina sebagai orang yang optimis.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved