Homo dan Lesbi Ikut Perang di Ukraina, Takut Dibantai Tentara Rusia
Kaum Homo dan Lesbian di Ukraina ikut memanggul senjata dan terjun ke medan perang. Mereka khawatir Ukraina jatuh ke tangan Rusia
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Rinal Maradjo
“Sekarang kami hanya memiliki dua pilihan: apakah kami mempertahankan negara kami, dan itu akan menjadi bagian dari dunia bebas, atau mati di medan perang," sebutnya.
Rusia sendiri adalah negara yang melarang perilaku LGTB.
Bahkan di kawasan Chechnya, kelompok homo dan lesbi diberangus.
Vladimir Putin sendiri adalah sosok yang sangat benci dengan kaum homo.
Di Klub Diskusi Valdai tahun lalu, dia mengatakan LGBT adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dia juga menandatangani undang-undang propaganda gay pada 2013, yang berjanji untuk menegakkan nilai-nilai tradisional.
Di Ukraina sendiri diperkirakan terdapat puluhan ribu orang yang menjadi homo dan lesbian.
Negara dengan jumlah penduduk 44 juta orang itu menjadi salah satu negara dengan jumlah LGBT terbesar di Eropa.
Mereka tak hanya orang Ukraina, namun juga berasal dari Rusia, Belarusia dan Rumania.
Para homo dan lesbi itu datang ke Ukraina karena mendapatkan kebebasan untuk menjalankan aktivitas LGBT mereka.
( Nolpitos Hendri / Tribunpekanbaru.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rusia-bisa-gunakan-senjata-mematikan-ini-untuk-hancurkan-ukraina.jpg)