Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Homo dan Lesbi Ikut Perang di Ukraina, Takut Dibantai Tentara Rusia

Kaum Homo dan Lesbian di Ukraina ikut memanggul senjata dan terjun ke medan perang. Mereka khawatir Ukraina jatuh ke tangan Rusia

Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Rinal Maradjo
Daniel LEAL / AFP
Tentara Ukraina berdiri melewati kendaraan tentara Ukraina yang terbakar di sisi barat ibu kota Ukraina, Kyiv pada 26 Februari 2022. 

“Sekarang kami hanya memiliki dua pilihan: apakah kami mempertahankan negara kami, dan itu akan menjadi bagian dari dunia bebas, atau mati di medan perang," sebutnya.

Rusia sendiri adalah negara yang melarang perilaku LGTB.

Bahkan di kawasan Chechnya, kelompok homo dan lesbi diberangus.

Vladimir Putin sendiri adalah sosok yang sangat benci dengan kaum homo.

Di Klub Diskusi Valdai tahun lalu, dia mengatakan LGBT adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dia juga menandatangani undang-undang propaganda gay pada 2013, yang berjanji untuk menegakkan nilai-nilai tradisional.

Di Ukraina sendiri diperkirakan terdapat puluhan ribu orang yang menjadi homo dan lesbian.

Negara dengan jumlah penduduk 44 juta orang itu menjadi salah satu negara dengan jumlah LGBT terbesar di Eropa.

Mereka tak hanya orang Ukraina, namun juga berasal dari Rusia, Belarusia dan Rumania.

Para homo dan lesbi itu datang ke Ukraina karena mendapatkan kebebasan untuk menjalankan aktivitas LGBT mereka.

( Nolpitos Hendri / Tribunpekanbaru.com )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved