Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BOR Rumah Sakit di Riau Tinggi

BOR Rumah Sakit di Riau Meningkat, Apa Penyebabnya? Gubri Syamsuar Beri Penjelasan

Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Riau meningkat, Gubri Syamsuar beri penjelasannya.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
istimewa
Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Riau meningkat, Gubri Syamsuar beri penjelasannya. FOTO ILUSTRASI: Paramedis yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 di Pelalawan, Rabu (22/4/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Riau meningkat, Gubri Syamsuar beri penjelasannya

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengungkapkan, meski saat ini tren kasus harian Covid-19 di Riau cenderung melandai, namun di sisi lain, untuk tingkat keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit justru makin meningkat.

Kondisi ini diungkapkan Gubri, disebabkan karena di Riau ada banyak lansia dan pasien komorbid yang terpapar Covid-19. Sehingga mereka harus dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit.

"Untuk penambahan kasus trennya mulai melandai, namun untuk perawatan di rumah sakit masih mengalami kenaikan, ini disebabkan karena banyak warga kita yang lansia dan komorbid terpapar Covid-19, sehingga harus dirawat di rumah sakit," kata Gubri, Senin (7/3/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS: BOR Nyaris 43 Persen, Begini Arahan Menko Perekonomian untuk Kota Pekanbaru

Baca juga: BOR RS Rujukan Covid-19 di Pekanbaru Tinggi, Gubri Minta Pasien Gejala Ringan Tak Dirawat di RS

Pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi bersama Dirut Rumah sakit rujukan Covid-19 dan Dinas Kesehatan kabupaten kota.

Dari rapat tersebut Syamsuar mengklaim BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Riau masih dalam kondisi aman. Sebab masih berada dibawah 40 persen.

"Alhamdulilah masih bisa kita kendalikan, saat ini di Kota Pekanbaru yang terbanyak, tapi masih dibawah 40 persen," ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Senin (7/3/2022) BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Riau masih berada diangka 15 persen untuk ruang ICU. Dari 220 ruang ICU yang tersedia saat ini yang terpakai baru sebanyak 33 ruangan. Tersisa 187 ruang ICU lagi yang belum terpakai.

Sedangkan untuk ruang isolasi hanya 5 persen yang terpakai. ‎Dari 1.606 ruang isolasi pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit, yang terpakai baru sebanyak 74 ruangan. Sisanya masih ada 1.532 ruangan lagi yang masih kosong.

Sat ini kasus aktif positif Covid-19 di Provinsi Riau sebanyak 6.552 kasus. Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit ada 107 orang, berada di isolasi terpusat berjumlah 94 pasien.

"Sebagian besar pasien Covid-19 di Riau memang memilih untuk isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," kata Gubri.

Gubri mengungkapkan, berdasarkan rapat eevaluasi bersama dinas kesehatan Kabupaten dan Kota se Riau dan direktur rumah sakit rujukan diketahui bahwa pasien Covid-19 yang meninggal dunia pasien yang memiliki comorbit atau belum melakukan vaksinasi atau melaksanakan vaksin lengkap.

"Memang positivity rate untuk di Kota Pekanbaru 20 persen karena tinggi paling tinggi di Pekanbaru. Sedangkan keseluruhan Riau positivity rate nya 17 persen," ujarnya.

Selain itu, untuk perkembangan vaksinasi di Provinsi Riau, Gubri mengungkapkan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 93,46 persen, vaksin kedua 68,90 persen atau hampir 70 persen. Sedangkan untuk vaksin ketiga 4,98 persen.

"Untuk vaksin lansia kami sudah mencapai 67 persen, dosis kedua (lansia) mencapai 47,03 persen. Untuk vaksinasi anak-anak saat ini 61 persen, dan vaksin kedua (vaksin anak) 25,89 persen," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved