Tadi Pagi Israel Luncurkan Rudal ke Suriah, Negara Barat Tidak Ada yang Mengecam? Joe Biden Kemana?
Rudal Israel menghantam posisi selatan ibukota, kata kantor berita resmi Suriah SANA, mengutip sumber militer.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hari ini Senin (7/3/2022) Israel meluncurkan serangan rudal.
Akibatnya, AFP melaporkan dua warga sipil tewas di dekat ibukota Suriah Damaskus, media pemerintah melaporkan.
Israel melakukan serangan sekitar pukul 5:00 pagi (0300 GMT).
Rudal Israel menghantam posisi selatan ibukota, kata kantor berita resmi Suriah SANA, mengutip sumber militer.
“Sistem pertahanan udara kami mencegat rudal, menjatuhkan sebagian besar dari mereka,” tambah SANA.
"Dua warga sipil tewas dan beberapa kerusakan material terjadi," katanya, tanpa merinci lebih lanjut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan serangan itu menghantam "depot senjata dan amunisi yang dioperasikan oleh milisi yang didukung Iran di dekat bandara internasional Damaskus."
Pemantau perang, yang bergantung pada jaringan sumber yang luas di dalam Suriah, mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi kematian warga sipil.
Menurut Observatorium, Israel telah melakukan serangan di Suriah setidaknya tujuh kali sejak awal tahun.
Bulan lalu, serangan Israel di dekat ibu kota menewaskan dua tentara Suriah dan empat pejuang milisi yang didukung Iran, kata Observatorium.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di dalam negeri, menargetkan posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang gerakan militan Syiah Hizbullah.
Sementara Israel jarang berkomentar tentang serangan individu di Suriah, mereka mengakui telah meningkat ratusan sejak 2011.
Militer Israel telah membela serangan itu sebagai tindakan yang diperlukan untuk mencegah musuh bebuyutannya Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.
Konflik di Suriah dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai dan meningkat untuk menarik kekuatan asing dan jihadis global.
Ini telah membunuh hampir 500.000 orang.