Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

Presiden AS Joe Biden Takut Hadapi Rusia, Ukraina Makin Terpuruk

Presiden Joe Biden menyatakan Amerika Serikat tidak akan melibatkan diri dalam Perang Rusia vs Ukraina. Ia takut akan terjadi perang dunia ke 3.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Rinal Maradjo
Ria Novosti
Tentara Rusia melakukan invasi ke Ukraina 

TRIBUNPEKANBARU.COM,WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dengan tegas tidak mau melibatkan diri dalam perang antara Rusia vs Ukraina.

Ia menyebutkan, jika Amerika Serikat melibatkan diri dalam perang di Ukraina, dikhawatirkan konflik bersenjata akan semakin meluas di Eropa.

"AS tidak akan berperang dengan Rusia di Ukraina ," sebutnya dalam pidato di Gedung Putih pada hari Jumat (11/3/2022).

Ia menyebutkan, konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dengan Rusia adalah Perang Dunia III.

"Resiko ini harus kita cegah." tambahnya.

Pernyataan Presiden Joe Biden tentunya membuat Ukraina makin terpuruk atas invasi Rusia.

Kekuatan tentara dan senjata perang yang dimiliki negara pecahan Uni Sovyet itu dipastikan tak akan mampu menghadapi gempuran Rusia.

Baca juga: Israel Minta Ukraina Menyerahkan Diri, Minta Bantuan Negara Lain Hadapi Rusia akan Perburuk Kondisi

Baca juga: Uraaa, Sudah 4 Jenderal Rusia yang Tewas Dalam Misi Menghancurkan Ukraina, Ini Nama-namanya

Selain itu, pernyataan Joe Biden yang sebelumnya menyatakan akan memberikan dukungan militer penuh ke Ukraina ternyata menjadi isapan jempol belaka.

Tak hanya Joe Biden yang batal memberikan dukungan militer langsung ke Ukraina,

NATO yang sebelumnya juga menyatakan mendukung sepenuhnya kepada Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia ternyata juga bohong belaka.

Permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada NATO untuk mengeluarkan zona larangan terbang di atas langit Ukraina terhadap Rusia ditolak mentah-mentah.

Seperti diketahui NATO adalah persatuan kekuatan pertahanan Eropa yang bermitra dengan Amerika Serikat.

"NATO telah memberikan lampu hijau kepada Rusia untuk menjatuhkan bom dari langit Ukraina," sebut Volodymyr Zelenskyy

Sementara itu, Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO, mengumumkan keputusan penolakan permintaan Ukraina itu setelah pertemuan mendesak dari aliansi 30-anggota di Brussels.

Dia mengatakan membantu Ukraina melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia akan melibatkan pasukan NATO untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

Langkah itu dinilai dapat mengakibatkan perang penuh di Eropa yang melibatkan lebih banyak negara.

“Kami bukan bagian dari konflik ini,” katanya.

“Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan, dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia.”

Presiden Ukraina mengkritik keputusan itu dalam pidato yang pahit dan emosional.

“Hari ini ada KTT NATO, KTT yang lemah, KTT yang membingungkan, KTT di mana jelas bahwa tidak semua orang menganggap pertempuran untuk kebebasan Eropa sebagai tujuan nomor satu,” kata Zelenskyy beberapa waktu lalu.

“Hari ini, kepemimpinan aliansi memberi lampu hijau untuk pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina, setelah menolak untuk menetapkan zona larangan terbang.” katanya.

( Tribunpekanbaru.com / Firmauli Sihaloho )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved