Perang Rusia vs Ukraina
Bertemu dengan China, AS Peringatkan Konsekwensi Berat bagi Beijing jika Membantu Rusia, Apa Itu?
China dalam pantauan AS. Mereka diwanti-awanti tidak dukung Rusia jika tidak ingin mendapatkan konsekwensi yang berat
TRIBUNPEKANBARU.COM- Amerika Serikat direncanakan akan bertemu dengan petinggi China untuk membicarakan persoalan Rusia.
Tidak hanya pertemuan biasa, disebutkan AS akan mewanti-wanti Chian dengan konsekwensi yang akan mereka terima jika membantu Rusia menghindari sanksi yang dijatuhkan banyak negara.
Sementara China selama ini telah menolak untuk secara langsung mengutuk Moskow karena meluncurkan invasinya, dan telah berulang kali menyalahkan "ekspansi ke timur" NATO untuk memperburuk ketegangan antara Rusia dan Ukraina, menggemakan keluhan keamanan utama Kremlin.
Baca juga: 30 Rudal Hancurkan Pusat Latihan Militer Ukraina, Tanda Rusia Beri Peringatan Keras pada NATO!
Disebutkan, delegasi tingkat tinggi AS akan bertemu di Roma pada Senin dengan seorang pejabat tinggi China, kata Gedung Putih, seraya memperingatkan Beijing akan menghadapi "konsekuensi" berat jika membantu Rusia menghindari sanksi atas perangnya di Ukraina.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dan Yang Jiechi, kepala diplomat Partai Komunis China, "akan membahas upaya berkelanjutan untuk mengelola persaingan antara kedua negara kita dan membahas dampak perang Rusia melawan Ukraina pada keamanan regional dan global", juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengatakan pada hari Minggu dalam sebuah pernyataan.
Sullivan mengadakan acara bincang-bincang hari Minggu untuk mengatakan Gedung Putih "mengawasi dengan cermat" untuk melihat apakah China memberikan dukungan materi atau ekonomi kepada Rusia untuk membantunya menghindari dampak sanksi yang menghukum.
"Ini menjadi perhatian kami, dan kami telah berkomunikasi dengan Beijing bahwa kami tidak akan berdiam diri dan membiarkan negara mana pun memberi kompensasi kepada Rusia atas kerugiannya akibat sanksi ekonomi," katanya di acara CNN State of the Union .
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Pangkalan Militer, 20 Orang Dilaporkan Tewas
Baca juga: 20 Orang Tewas, Pangkalan Militer Ukraina Kena Rudal Rusia Minggu (13/3) Dekat Perbatasan Polandia
Sullivan mengatakan bahwa meskipun dia tidak ingin "mengacungkan ancaman" terhadap saingan ekonomi utama China, "kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar".
Beijing mengatakan pekan lalu bahwa persahabatannya dengan Rusia tetap "kokoh" meskipun ada kecaman internasional atas Moskow, dan telah menyatakan keterbukaan untuk membantu menengahi diakhirinya perang.(*)
(Tribunpekanbaru.com)
