Ingat Tentara Amerika yang Bunuh Osama bin Laden? Kini Sindir AS Takut Sama Rusia: China Tertawa
Dulu Rob O'Neill adalah Aanggota pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat yang membunuh Osama bin Laden.
TRIBUNPEKANBARU.COM -- Ingat pensiunan tentara Amerika yang pernah berperang di Afganistan?
Sosok itu terkenal setelah sukses membunuh gembong teroris yang paling dicari.
Tentara juga adalah pembunuh pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden.
Pria tersebut bernama Rob ONeill. Kini ia menyindir Amerika yang takut dengan Rusia.
Padahal menurutnya Rusia kini dipimpin sosok yang dianggap kurang waras
Dulu Rob O'Neill adalah Aanggota pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat yang membunuh Osama bin Laden.
Kini menjadi sorotan karena ikut bereaksi atas perang Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, Rob O'Neill telah menyelesaikan 400 misi tempur selama 16 tahun dan kini percaya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi 'gila' dengan melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina.
Dia juga terkejut dengan reaksi negaranya dan mengatakan bahwa Amerika lemah menanggapi Rusia.
Veteran yang telah menerima 52 bintang tanda jasa itu mengecam pemerintahan Presiden Biden setelah mereka membatalkan uji coba rudal nuklir akhir pekan lalu sementara pasukan Rusia menyerang warga yang tidak bersalah.
O'Neill yakin Pentagon lebih mengkhawatirkan masalah perubahan iklim daripada mencoba menghentikan Presiden Rusia Vladimir Putin, lapor Daily Mail.
Melansir Daily Star, Minggu (13/3/2022), dia berkata: "Anda tidak mengalahkan orang gila dengan senjata nuklir, tapi dengan kelemahan."
"Ini seperti mencoba menghentikan pengganggu sekolah dengan menenangkannya, itu omong kosong."
"Ketika saya dulu bertugas dalam pelayanan, saya fokus pada tugas yang dapat saya selesaikan."
"Sekarang mereka (Pentagon) membuang-buang waktu dan sumber daya untuk membuat kapal perang menjadi hijau.
"Kebenaran yang disayangkan adalah Rusia dan China menertawakan kami ketika kami berbicara tentang perubahan iklim di militer."
O'Neill mengaku bahwa dia tidak percaya Rusia akan menyerang Ukraina karena dia "membuat kesalahan dengan mencoba memahami keputusan orang gila."
Dia pikir Putin berencana untuk memanipulasi Barat agar membayar uang ekstra untuk pertahanan.
Hal itu dilakukan dengan menempatkan ratusan ribu tentara di perbatasan tetapi tidak percaya mereka akan mengirim siapa pun masuk.
O'Neill khawatir Putin akan menggunakan artileri jarak jauh setelah helikopter dan jetnya dijatuhkan oleh Ukraina.
Dia berharap Rusia hancur sehingga Barat dan Ukraina bisa membahas kesepakatan dengan Moskow sebagai jalan keluar.
"Ada orang Rusia di pesawat itu dan saya punya teman yang sekarat karena kecelakaan helikopter, dan tidak ada yang keren tentang itu."
"Sebagian besar prajurit tidak ingin berada di sana. Itu semua karena satu orang di Kremlin kehilangan kewarasannya."
O'Neill mengklaim bahwa kebanyakan orang Amerika mendapatkan ide ide peperangan dari TV dan media sosial.
"Anda harus benar-benar mencari tahu bagaimana caranya masuk ke Rusia, bersembunyi dan akan melakukan apa setibanya mendarat di sana," tambahnya.
"Tinggalkan taktik video game Anda di rumah, karena itu tidak akan berhasil."
Sumber:https://makassar.tribunnews.com/2022/03/16/ingat-tentara-pembunuh-osama-bin-laden-sebut-as-takut-sama-rusia-yang-dipimpin-putin-kurang-waras?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rob-oneill-tentara-yang-bunuh-osama-bin-laden.jpg)