Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nenek Tenggelam di Sungai Siak

Penyelam Tradisional Ikut Mencari Nenek yang Tenggelam di Siak

Penyelam tradisional di seputaran sungai Siak ikut jadi sukarelawan cari jasad korban nenek Cin Cin yang tenggelam di dermaga apung water front city

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM/MAYONAL PUTRA
Penyelam tradisional di seputaran sungai Siak ikut jadi sukarelawan cari jasad korban nenek Cin Cin yang tenggelam di dermaga apung water front city. FOTO: Warga padati water front city di kelurahan kampung Dalam, kecamatan Siak menyaksikan pencarian korban tenggelam, Selasa (15/3/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Penyelam tradisional di seputaran sungai Siak ikut menjadi sukarelawan mencari jasad korban nenek Cin Cin yang tenggelam di dermaga apung water front city, kelurahan Kampung Dalam, kecamatan Siak.

Setelah menyelam beberapa kali sejak siang hingga sore menjelang magrib, jasad korban belum juga ditemukan.

Darwis (37) penyelam asal kampung Buatan, kecamatan Koto Gasib juga ikut menyelam di sungai Siak. Ia datang bersama beberapa orang temannya membawa kompressor dan tali.

Darwis yang mengenakan kaos oblong dan celana jins selutut mempersiapkan peralatannya tersebut.

Suplai oksigen diambil dari kompressor dengan distribusi menggunakan selang, dan tali diikatkan ke pinggangnya. Setelah semuanya lengkap Darwis pun menyelam di sungai Siak untuk beberapa menit. Sedangkan dua orang temannya mengontrol pipa dan tali sebagai peralatan yang melindungi Darwis.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bawa Sepeda ke Dermaga Apung, Nenek-nenek Tenggelam di Sungai Siak

Baca juga: VIDEO: Nenek Cin Cin Tenggelam di Sungai Siak Saat Bersepeda di Pagi Hari

Setelah beberapa kali melakukan pencarian di kedalaman 5 meter, Darwis tidak menemukan jasad korban. Tampak Darwis muncul secara senyap di permukaan sebelum ia istirahat di dermaga apung water front city itu.

Aksi penyelam tradisional ini ditonton oleh banyak warga masyarakat. Warga tampak kagum dengan aksi berani yang dilakukan Darwis. Terlebih ia tidak menggunakan baju khusus, perlengkapan memadai bahkan tidak memakai pelindung mata.

Pada kesempatan itu, Tribunpekanbaru.com berkesempatan mewawancari Darwis. Ia menuturkan sudah biasa menyelam di sungai Siak. Terlebih jika ada kejadian seperti hari ini, ada orang tenggelam.

“Perlengkapan ya seadanya, ada kompressor, ada tali. Udah itu aja. Kalau kaca mata memang tidak ada,” katanya.

Meski pun matanya tampak memerah, hal tersebut dianggap biasa oleh Darwis. Ia menyebut sungai Siak di kedalaman 2-5 meter sudah sangat gelap. Maklum air sungai Siak memang coklat kehitaman sesuai dengan kontur tanah gambut. Sudah itu, sungai Siak juga sungai yang mengendapkan lumpur yang dalam.

“Di bawah arus lumayan kencang, pemandangan gelap. Saat menyelam mencari korban dengan cara meraba,” kata Darwis.

Ia akan terus menyelam jika masih dibutuhkan dalam proses pencarian jasad korban ini.

Pencarian itu juga dilaksanakan oleh BPBD Siak, Pol Airud Polres Siak, nelayan lokal dan warga tempatan.

Beberapa unit sampan nelayan tampak ikut mencari jasad korban bersama tim BPBD yang menggunakan perahu karet dan Pol Airud dengan armada speedboatnya yang lebih modern.

Hingga pukul 18.35 WIB, jasad korban belum juga ditemukan. Pencarian sempat dihentikan sementara mendekati pukul 18.00 WIB.

Korban tenggelam ini adalah Ong Giok Chin (61) atau dikenal sebagai Cin Cin. Biasanya ia selalu megendarai sepedanya untuk bepergian di kota Siak Sri Indrapura.

Entah kenapa pagi itu, Selasa (15/3/2022) ia terbersit untuk datang ke water front city, tepatnya di taman Sri Bijuangsa depan klenteng Hock Siu Kiong.

Dari bangunan plaza water front city, Nek Cin Cin menuruni dermaga apung sambil memegang sepedanya.

Diduga tidak kuat menahan beratnya sepeda di turunan dermaga apung itu, akhirnya ia terjatuh di sungai Siak bersama sepedanya. Kebetulan waktu itu air sungai Siak sedang dalam keadaan pasang.

Keluarga korban, Jon Yanto mengaku mendapatkan informasi pada pukul 08.30 WIB. Dia mengatakan korban adalah bibinya. Ia tampak sangat kaget dengan peristiwa yang dihadapi bibinya tersebut.

“Bibi saya itu sehabis menginap di Hotel Antar Bangsa, Siak sejak Senin kemarin,” kata Jon Yanto.

Dari hotel antar bangsa, bibinya naik sepeda ke water front city sungai Siak. Sepeda kesayangan korban adalah sepeda bekas yang dibelinya di Toko Modif.

Menurutnya karena sepedanya baru dibeli mungkin Bibinya itu mau mencucinya di Turap, Sungai Siak.

"Mungkin mau nyuci sepeda lalu jatuh. Saya duga dia mencuci sepeda lalu terpeleset," kata Jon.

Jon menjelaskan bibinya itu tinggal di Komplek Sungai Betung, belakang gedung DPRD Siak bersama seorang perawatnya.

Namun sekali-sekali Cin cin menginap di hotel sendirian untuk menghilangkan kejenuhan.(tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved