Putin Makin Mantap, Ditantang Elon Musk, Presiden Rusia Ancam Ledakkan Ruang Angkasa, Selain Bumi
Putin tak takut diancam, Ia akan balik mengancam ketika merasa diancam, terbaru dia akan ledekan luar angkasa selain bumi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Putin bukanlah seorang yang penakut.
Ia bahkan tak takut diancam oleh siapa saja. Dirinya akan balik mengancam jika ada yang berani macam-macam.
Ada sebuah ancaman terbaru dari putin ketika dirinya ditantang oleh orang terkeya di Sedunia.
Saat ini Rusia masih menjadi sasaran sanksi Barat karena aksi perangnya dengan Ukraina.
Hal ini tentu mempengaruhi Rusia secara ekonomi dan ternyata Rusia tak mau tinggal diam negaranya menerima sanksi.
Menurut 24h.com.vn, pada Senin (14/3/22), Rusia berencana akan mentargetkan ruang angkasa dalam serangannya jika terus menerima sanksi Barat.
Sanksi Barat yang berulang terhadap Rusia dapat mengganggu misi stasiun ruang angkasa internasional (ISS) dan jatuh ke Bumi, Moskow memperingatkan.
Dmitry Rogozin, direktur badan antariksa Rusia Roscosmos, mengatakan pada 12 Maret bahwa sanksi Barat terhadap Moskow dapat menempatkan stasiun ISS dalam bahaya dan jatuh.
"Misi Rusia adalah untuk memastikan bahwa orbit ISS disesuaikan dengan benar, termasuk menghindari tabrakan dengan puing-puing luar angkasa," tulis Rogozin di Telegram.
Anggota tim misi Dart memeriksa komponen pesawat antariksa itu pada Agustus lalu (NASA / JHUAPL / ED WHITMAN via BBC INDONESIA)
Menurut Rogozin, Rusia harus menyesuaikan orbit ISS 11 kali dalam setahun.
Sanksi Barat dapat mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa Rusia yang melayani ISS, mengakibatkan struktur besar seberat 500 ton ini keluar dari orbit dan jatuh ke Bumi.
Di Telegram, Rogozin juga memposting peta yang mengidentifikasi beberapa lokasi di Bumi di mana ISS bisa jatuh.
"Masyarakat internasional harus memikirkan biaya penerapan sanksi terhadap Rusia," Rogozin memperingatkan, menggambarkan sanksi terhadap Roscosmos sebagai "bodoh".
Menurut RT, sebagai tanggapan atas sanksi terhadap Roscosmos, Rusia telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyediakan mesin untuk penguat Atlas dan Antares Amerika.
Pada 12 Maret, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan bahwa Moskow telah menyiapkan daftar sanksi untuk berurusan dengan Barat.
