Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Spanduk Luhut Capres 2026 Berkibar di Tengah Isu Penundaan Pemilu 2024: Ah Sakit Jiwa Itu

Pendukungnya pasang spanduk dukungan sebagai dukungan untuk Luhut maju sebagai Capres 2026 jika Pemilu 2024 ditunda.

Capture facebook @Mbak Na
Spanduk dukungan untuk Luhut maju dalam Pemilu sebagai Capres 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Di tengah isu penundaan Pemilu 2024, ternyata pendukung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membuat spanduk dukungan untuk Luhut maju sebagai Capres di Pemilu 2026.

Sejumlah spanduk dukungan itu sebelumnya terpasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Luhut adalah salah satu menteri di kabinet Jokowi yang mengusulkan penundaan Pemilu 2026.

"Ah itu sakit jiwa itu," kata Luhut usai menghadiri acara Kick-off DEWG Presidensi G-20 2022 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Luhut tak memberikan komentar lebih lanjut soal keberadaan spanduk itu.

Adapun spanduk yang berisi dukungan untuk Luhut maju sebagai calon presiden 2026 yang sebelumnya terbentang di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, kini telah dicopot.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, pemasangan spanduk itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang penertiban umum.

Selain itu, spanduk yang ditempatkan di fasilitas umum tersebut juga dipasang tanpa izin.

Adapun sanduk itu bertuliskan kalimat "Dukung Luhut Binsar Panjaitan sebagai Calon Presiden 2026 dan Aliansi Pendukung Luhut (APL)".

Selain tulisan, spanduk juga dilengkapi foto wajah Luhut.

Tribun Jakarta melaporkan, setidaknya ada dua spanduk sejenis yang terpasang JPO depan Halte Ibnu Chaldun, Jalan Pemuda, Rawamangun.

Luhut justru menyampaikan perihal Big Data 110 juta warganet yang meminta supaya Pemilu 2024 ditunda.

Luhut mengeklaim, Big Data itu benar adanya.

Ia menepis tudingan sejumlah pihak yang meragukan validitas data tersebut maupun yang menyebut bahwa Big Data itu tidak benar.

Meski begitu, dia mengaku enggan membagikan data tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved