Kaget Harga Minyak Goreng Mahal Lagi dan Stok Banyak, Emak-emak: Kacau-kacau
harga minyak goreng kembali mahal yang tidak sesuai HET pemerintah sebelumnya untuk minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liternya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jika sebelumnya langka dengan harga yang murah, kini warga dibuat kaget dengan naiknya harga minyak kemasan.
Sebelumnya pemerintah mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liternya.
Warga Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku kaget saat harga minyak goreng kemasan di swalayan kembali mahal, menyentuh Rp 23.000 per liter pada, Rabu (16/3/2022).
Bahkan terlihat pajangan minyak goreng kemasan berbagai merek kembali banyak terpajang di salah satu swalayan di Kota Tasikmalaya sejak Rabu pagi.
"Aneh minyak goreng mendadak banyak mulai hari ini di sini padahal kemarin sedikit malah kosong. Pas tadi mau saya beli ternyata harganya mahal lagi Rp 23.000 per liternya. Pantesan jadi banyak lagi sekarang minyak gorengnya," jelas Joya (30), salah seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di salah satu swalayan, Rabu sore.
Mulanya dirinya mendapatkan informasi di media sosial kalau minyak goreng kembali didapatkan di semua swalayan.
Baca juga: Presiden Jokowi Dengar Jeritan Rakyat, Keluarkan Kebijakan Atasi masalah Minyak Goreng, Berhasilkah?
Baca juga: Pedagang Sambut Gembira Dicabutnya HET Minyak Goreng, Berharap Barang Segera Beredar Banyak
Namun, ternyata harganya kembali mahal yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebelumnya untuk minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liternya.
"Tadi saya pastikan ke sini ternyata benar. Pantesan jadi banyak dan gampang, harganya mahal lagi. Kaget saya tadi sama teman-teman di sini," tambah Joya.
Joya bersama teman-temannya pun memborong minyak goreng dengan harga kembali mahal itu untuk memastikan apakah ada pembatasan pembelian atau tidak.
Ternyata, saat ditanya ke petugas kasir sekarang sudah tak dibatasi dan dipersilakan membeli banyak karena stoknya melimpah lagi.
"Tadi bebas katanya mau beli banyak juga enggak apa-apa. Sudah tak dibatasi lagi karena harganya mahal lagi. Kalau kemarin lagi murah, susahnya minta ampun barangnya. Kami tim emak-emak jadi bingung dengan kondisi sekarang, banyak anehnya. Kacau, kacau," ujar Joya.
Hal itu diamini ibu rumah tangga lainnya Sri Mulyani (36), yang mengaku aneh dan mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait harga minyak goreng selama ini.
Saat harga murah berlaku sesuai HET pemerintah, justru stok sedikit dan susah sampai harus antrean panjang.
Tapi saat harga mahal lagi, stok jadi mendadak banyak dan dibebaskan memborong minyak goreng.
"Ya itu kagetnya Pak, aneh sekali. Saat murah tak ada, susah, harus antre untuk dapat minyak goreng. Sekarang udah mahal lagi, banyak pisan barangnya. Kacau memang, aneh," jelasnya.