Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Putin Sangat Benci, Rakyat Rusia Yang Dukung Barat Adalah Sampah dan Penghianat, Ini Lengkapnya!

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapaikan pernyataan keras terhadap warga di negaranya yang memberikan dukungan keada negara-negara Barat

Mikhail Klimentyev / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah Rusia melalui telekonferensi di Moskow pada 10 Maret 2022. Rusia mengumumkan larangan ekspor lebih dari 200 jenis produk dan peralatan buatan luar negeri hingga akhir tahun, bagian dari kebijakan Moskow. menanggapi sanksi yang dijatuhkan atas konflik Ukraina pada 10 Maret. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Putin sangat anti dan benci sama negara Barat.

Sampai kapan pun, pemerintahan Vladimir Putin, tak akan pernah takut sama negara-negara Barat dan Amerika.

Bahkan, Ia tak segan memberikan peringatan bagi rakyat Rusia yang mendukung barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapaikan pernyataan keras terhadap warga di negaranya yang memberikan dukungan keada negara-negara Barat, Rabu (16/3/2022).

Bahkan Putin menyebut mereka sampah dan pengkhianat.

Putin mengklaim bahwa Barat sedang mencoba untuk menolak segala hal tentang Rusia.

Menurutnya, semua warga Rusia yang mendukung Barat perlu disingkirkan dari masyarakat.

"Rakyat Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan dapat memuntahkannya seperti lalat yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka," kata Putin dalam pidatonya, seperti dikutip New York Times.

Lebih lanjut, Putin yakin bahwa memurnikan masyarakat dari orang-orang seperti itu akan memperkuat negara, solidaritas, kohesi, dan kesiapan untuk menanggapi setiap tantangan.

Putin juga mengecam propaganda media Barat yang membuat seolah-olah Rusia adalah pihak yang paling buruk.

Dirinya melihat saat ini tidak ada lagi objektivitas dalam penyampaikan berita secara global.

"Kampanye informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah diluncurkan, melibatkan jaringan sosial global dan semua media Barat, yang objektivitas dan independensinya ternyata hanya mitos," lanjut Putin.

Dalam kesempatan tersebut Putin menegaskan bahwa perjuangan Rusia saat ini dilakukan untuk kedaulatan negara dan masa depan anak-anak Rusia.

Sikap keras Putin jauh berbeda dengan menteri luar negerinya, Sergey Lavrov. Satu hari sebelumnya, Lavrov dengan terbuka menyatakan bahwa Rusia melihat harapan bahwa kompromi dengan Ukraina dapat dicapai untuk mengakhiri perang.

Putin menggambarkan perang Ukraina sebagai bagian dari bentrokan eksistensial dengan Amerika Serikat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved