Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Undang Rusia, Vladimir Putin Bakal Datang ke Bali, Apresiasi Besar dari Negara Tirai Besi

Rusia memberikan apresiasinya buat Indonesia, karena mengundang seluruh negara G20, Vladmir Putin bakal datang ke Bali

Kolase Tribun-Medan.com/Youtube
Hubungan pertemanan Rusia dengan Indonesia sejak Presiden Soekarno dan Nikita Khrushchev 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Di tengah serangan yang berlangsung ke Ukraina oleh Rusia, namun Indonesia akan tetap menyelenggarakan kegiatan pertemuan G20.

Indonesia mengambil keputusan yang sangat tepat, sebab mengundang semua negara yang tergabung ke dalam G20.

Sangat bangga, pemerintah Federasi Rusia mengapresiasi keputusan Indonesia mengundang semua anggota Group of Twenty dalam semua rangkaian agenda kelompok 20 ekonomi dengan produk domestik terbesar di dunia itu.

Indonesia memutuskan mengundang semua anggota Group of Twenty (G20) di tengah tekanan Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengucilkan Rusia dari Group of Twenty.

Desakan itu disampaikan setelah Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan, Indonesia telah menunjukkan ketegasan dengan memutuskan mengundang semua anggota G20.

“Kami sangat berharap pemerintah Indonesia tidak akan menyerah pada tekanan mengerikan yang diterapkan oleh negara Barat,” kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (23/3/2022), di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Kompas.id.

Selama diundang, Rusia memastikan akan hadir di semua kegiatan G20.

Bahkan, Presiden Vladimir Putin dinyatakan siap hadir langsung dalam pertemuan puncak G20 di Denpasar Bali pada 15-16 November 2022.

“Tapi tentu akan tergantung pada perkembangan keadaan, juga pandemi Covid-19,” ujarnya.

Lyudmila mengatakan, AS dan sekutunya berusaha mengisolasi Rusia dari hampir semua organisasi internasional.

Bagi Mokswa, Barat sedang menerapkan standar ganda. Sebab, Pakta Pertahanan Altantik Utara (NATO) bolak-balik menyerang negara lain dan tidak ada sanksi.

“Jika mereka (Barat) menganggap operasi militer (Rusia) ini salah, bagaimana dengan Israel yang menyerang Gaza? Bagaimana dengan NATO yang menyerang banyak negara? Di Irak saja, 600.000 warga sipil tewas karena serangan, Anda ingat bubuk putih yang disebut Powell (Menteri Pertahanan AS Colin Powell) sebagai bukti senjata pemusnah massal di Irak? Sampai sekarang tidak ada buktinya,” tuturnya.

Lyudmila menilai Indonesia membuat keputusan tepat dengan mengundang semua anggota G20. Sebab, tujuan-tujuan prioritas Indonesia selama menjadi Ketua Bergilir G20 sulit dicapai jika ada pihak yang tidak dilibatkan.

Lagi pula G20 adalah forum ekonomi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved