Ramadhan 2022
Muslim Ukraina Jalani Puasa di Bawah Bombardir Rusia, Begini Kisah Mereka
Muslim di Ukraina menghadapi Ramadhan yang sulit tahun ini karena invasi dan bombardir Rusia di negara itu terus berkecamuk,
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, KYIV - Muslim di Ukraina menghadapi Ramadhan yang sulit tahun ini karena invasi Rusia di negara itu terus berkecamuk,
Bombardir Rusia terus menghantam seluruh penjuru negeri di negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Bagi sebagian muslim yang saat ini masih bertahan tinggal di Ukraina mengaku,
Mereka akan menjalankan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk mengalang solidaritas dengan menghimpun dana yang akan digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
“Pada Ramadan tahun ini, kami harus menyesuaikan semuanya,” kata Niyara Nimatova dari etnis Tatar Krimea dan ketua Liga Muslim Ukraina.
Pada hari pertama bulan puasa, yang jatuh pada Sabtu (2/4/2022), Niyara Nimatovaberencana untuk menyiapkan makan malam berbuka puasa dengan sekelompok keluarga pengungsi yang tinggal bersamanya di pusat Islam di Chernivtsi.
Baca juga: Pasukan Ukraina Gempur Kota di Rusia Dalam Serangan Balik, Gudang BBM Rusia Hancur
Baca juga: Strategi Rusia Terbaca NATO, Tak Ada Penarikan Pasukan di Kyiv, Ini Yang Terjadi
“Banyak Muslim pergi ke luar negeri dan mereka yang masih di Ukraina membutuhkan dukungan,” kata Nimatova lewat sambungan telepon seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Al Jazeera pada Jumat (1/4/2022).
Saat ini sebanyak 10 juta warga Ukraina terpaksa menjadi pengungsi dan meninggalkan dirinya agar selamat dari bombardir pasukan Rusia.
Dan sebagian lainnya tetap bertahan di Ukraina.
Umat Islam sendiri berjumlah sekitar 1 persen dari populasi Ukraina,
Penganut Kristen Ortodoks merupakan mayoritas di negara ini.
Umat Islam di Ukraina berasal dari suku Tatar Krimea dan keturunan Turki.
Bahkan, sebelum perang, Ukraina adalah rumah bagi lebih dari 20.000 warga keturuan Turki.
Persiapan Ramadhan tahun ini di Ukraina diperkirakan akan berjalan dengan berat,
Selain tak bisa menggelar salat tarawih di masjid akibat bombardir Rusia,
