Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jawab Pertanyaan Wartawan, Inilah Alasan Ade Armando datang ke DPR RI

Tak ada yang aneh dan tak ada provokasi. Inilah alasan Ade Armando datang ke DPR RI. Lantas Mengapa ia dikeroyok secara brutal?

Editor: Budi Rahmat
Warta Kota/ Ramadhan LQ
Ade Armando jadi korban pengeroyokan sekelompok orang yang tak bertanggungjawab 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Ternyata hanya ini saja alasan Ade Armando ikut datang ke gedung DPR RI saat demo mahasiswa, Senin (11/4/2022).

Ade Armando yang kemudian menjadi korban pengeroyokan secara brutal itu sempat menyampaikan alasannya datang ke lokasi tersebut.

Sepeti diketahui, penggiat Media Sosial ini harus mendapat perawatan di rumah sakit usai dirinya menjadi objek pemukulan dan tendangan oleh sekelompok orang.

Baca juga: Ade Armando Lambaikan Tangan ke Arah Kamera, Begini Kondisi Terbarunya saat Dijengkuk di RS

Tidak hanya dikeroyok dan dianiaya, Ade juga dipermalukan sekelompok orang tersebut. Pakaiannya dibuka.

Aksi brutal itu jelas terekam kamera dan terlihat sosok-sosok yang melakukan penganiayaan.

Alasan Ade Armando ke Gedung DPR

Sebelum momen kericuhan itu terjadi, Ade Armando sempat diwawancarai wartawan dan mengungkapkan alasannya berada di lokasi unjuk rasa. 

"Saya tidak ikut demo, tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade.

Pegiat media sosial yang selama ini kerap menyuarakan dukungan ke Jokowi tersebut mengaku mendukung tuntutan mahasiswa menolak dilakukannya amendemen UUD 1945 untuk mengakomodasi perubahan masa jabatan presiden.

"Kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ade Armando juga sempat menyayangkan gerakan mahasiswa yang menurut dia terpecah. 

"Sayangnya, BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tutur dia.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok Brutal, Pelaku Sudah Diketahui, Polisi : Menyerahkan Diri atau Ditangkap

Baca juga: Pengeroyokan Ade Armando Disoroti Media Asing, Beginilah Berita yang Muncul Pasca Kejadian Brutal

Kericuhan Pecah

Awalnya, aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Ekesekutif Mahasiswa  Seluruh Indonesia (BEM SI) itu berjalan damai.

Barisan mahasiswa dari berbagai penjuru ibu kota tiba di gedung DPR sekitar 13.50 WIB. Mereka langsung berbaris, membentangkan spanduk berisi tuntutan di pagar DPR dan berorasi. 

Menjelang sore hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sufmi Dasco Ahmad, dan Lodewijk F Paulus. 

Para wakil rakyat memberi penjelasan bahwa aspirasi mahasiswa telah diterima, sehingga tidak akan ada penundaan pemilu atau pun perpanjangan jabatan Presiden menjadi 3 periode.

Setelah itu, Kapolri dan para pimpinan DPR kembali masuk ke gedung parlemen. Hampir semua aparat kepolisian juga turut masuk ke dalam kompleks DPR RI.

Sesaat kemudian, kericuhan langsung pecah.

Baca juga: Beginilah Kondisi Ade Armando Pertama Kali Dilihat Kapolda Metro Jaya usai Dikeroyok Brutal

Baca juga: Ade Armando Kena Aksi Brutal Massa, Apa Brutal Artinya dalam Bahasa Gaul?

Tak jelas apa penyebabnya, massa aksi tiba-tiba saling dorong sambil berteriak bahwa ada provokator.

Massa yang mengenakan jas almamater mahasiswa mundur ke arah timur, sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar-lemparkan benda.

Polisi pun langsung menembakkan water cannon dan gas air mata ke arah massa. 

Ade Armando Dikeroyok Massa

Pukul 15.39 WIB, sebuah ban dibakar di depan gerbang DPR RI. Tak jauh dari sana, ada orang berkerumun seperti sedang berselisih.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat itu, terlihat beberapa orang sedang melerai seorang pria yang berselisih, tetapi berujung perkelahian.

Di belakang pria itu, terlihat Ade Armando sudah terkapar tak berdaya di aspal. Tubuhnya berdarah. Pakaiannya sudah dilucuti.

Dia hanya memakai celana dalam dan baju yang sedikit robek. Meski sudah tak berdaya, Ade Armando terlihat masih diinjak sejumlah orang.

Di saat yang bersamaan, beberapa orang menghalau orang-orang yang mengeroyok Ade Armando.

"Udah, udah, ini polisi!" teriak orang yang menghalau tersebut.

Saat Kompas.com menemui petugas di dekat pintu posko dan berusaha mengabarinya bahwa ada korban, petugas itu mengangguk dan mengatakan tengah mempersiapkan pasukan.

Tak berapa lama, polisi keluar dari posko dan mengevakuasi Ade Armando dari amuk massa.

Pengeroyok Bukan Mahasiswa dan Ikut Serang Polisi

Baca juga: Ade Armando Jijik Provokator Abu Janda Mampus Trending di Twitter

Kapolda Metro Jaya Irjen pol Fadil Imran memastikan pihaknya sudah mengidentifikasi kelompok massa yang menyerang Ade Armando itu.

Ia menyebut, kelompok itu tak hanya menyerang Ade, namun juga petugas kepolisian yang berupaya menyelamatkan pegiat media sosial itu dari amuk massa.

"Pada saat anggota kami melakukan evakuasi (terhadap Ade Armando), massa non-mahasiswa bertambah beringas, menyerang anggota, sehingga 6 anggota kami yang melakukan evakuasi terluka," kata Fadil dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senin malam.

"Pada saat terjadi perlawanan oleh kelompok massa non-mahasiswa tersebut, saya bersama Pangdam Jaya dan pasukan dari Polda turun langsung untuk memulihkan situasi," sambungnya.

Empat Pelaku Teridentifikasi

Insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando itu terekam jelas oleh kamera dan kemudia viral di media sosial. Polisi pun dapat dengan cepat mengidentifikasi para pelaku. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa sudah ada empat terduga pelaku yang sudah teridentifikasi oleh penyidik.

"Pertama atas nama Dhia Ul Haq, alamat Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kedua bernama Ade Purnama, alamat Kampung Cijulang, Cisarua, Bogor," ujar Zulpan dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Terduga pelaku ketiga, kata Zulpan, bernama Abdul Latip, warga Sukabumi, Jawa Barat. Sementara itu, terduga pengeroyok keempat bernama Try Setia Budi Purwanto, warga Lampung.

"Itu adalah orang-orang yang sudah kami identifikasi sebagai pelaku pemukulan terhadap Ade Armando," kata Zulpan.

Polisi pun mengimbau para pelaku segera menyerahkan diri.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved