Pengungsi Rohingya Bakal Dipindahkan dari Aceh ke Pekanbaru Paling Cepat Sehabis Lebaran

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Proses pemindahan ratusan pengungsi etnis Rohingya asal Aceh ke Kota Pekanbaru masih menanti kesiapan akomodasi. Ada rencana paling cepat pemindahan berlangsung pada Mei 2022.

Jumlah pengungsi Rohingya yang bakal pindah ke Kota Pekanbaru mencapai 155 orang pengungsi. Mereka saat ini berada di dua kota di Aceh yakni Lhokseumawe dan Bireuen.

"Kalau pemindahan tentu tergantung persiapan kita, paling cepat sehabis Lebaran tahun ini," ujar Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (12/4/2022).

Dirinya menyebut bahwa persiapan masih dilakukan bersama tim Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN).

Ia mengatakan bahwa pemindahan pengungsi dari Aceh ke Kota Pekanbaru butuh persiapan.

Tim PPLN mengungkapkan masih melakukan persiapan jelang pemindahan ratusan pengungsi etnis Rohingya. Persiapan ini untuk mencegah padatnya pengungsi di Kota Pekanbaru.

"Maka kita harus melakukan persiapan tempatnya. Kita pertimbangkan kelayakan tempatnya," jelasnya.

Zulfahmi mengaku Tim PPLN sudah melakukan serangkaian persiapan.

Ia mengatakan sudah melakukan pembahasan terkait rencana pemindahan pengungsi ke Kota Pekanbaru bersama Kemenkopolhukam RI.

Pihaknya juga kordinasi dengan IOM dan UNHCR.

Mereka terus melakukan kordinasi untuk menyamakan persepsi terkait tahapan pemindahan pengungsi asal Rohingya.

"Kita masih melakukan kordinasi jelang pemindahan para pengungsi dari Aceh ke Pekanbaru,"ujarnya.

Tim PPLN juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum penempatan pengungsi di sekitar akomodasi.

Ia menyebut tahapan demi tahapan harus dilakukan sebelum pemindahan terhadap pengungsi etnis Rohingya.

"Jadi nantinya para pengungsi harus mendapat akomodasi yang layak," jelasnya.

Ada sejumlah alternatif akomodasi bakal menjadi tempat menampung para pengungsi. Lokasinya berada di wilayah Kota Pekanbaru.

"Nanti kita sampaikan beberapa alternatif tempat menampung para pengungsi," paparnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )