Perang Rusia vs Ukraina
Ini Kata Nenek-nenek Ukraina yang Berusia 83 Tahun Sebelum Dirudapaksa Tentara Rusia
Setelah melampiaskan nafsunya, tentara Rusia itu meminum sebotol vodka dan meninggalkan rumah itu sambil menembakkan senjatanya ke udara.
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meski telah terlalu tua, namun nenek-nenek berusia 83 tahun itu masih ingat dengan jelas bagaimana ia menjadi korban rudapaksa oleh seorang tentara Rusia.
Marah dan malu, wanita tua itu pun berharap dia bisa membunuh tentara Rusia itu sebagai balas dendamnya.
Dilansir dari Daily Star, sebut saja bernama Vera.
Kepada CBS News menjelaskan bagaimana serangan biadabnya telah dilakukan oleh pasukan Putin tak lama setelah menduduki desanya.
Dalam akun grafis dan mengganggu, dia menggambarkan perlakuannya oleh tentara Rusia yang tidak disebutkan namanya.
"Dia mencengkeram bagian belakang leher saya.
“Saya mulai tersedak, saya tidak bisa bernapas.
"Saya memberi tahu orang yang memperkosa saya, 'Saya cukup tua, bahkan terlalu tua untuk menjadi ibumu. Apakah Anda akan membiarkan ini terjadi pada ibumu?
"Dia membuatku diam."
Suami Vera, yang menderita masalah medis serius, juga berada di rumah ketika dia diserang dan tidak dapat campur tangan.
Setelah melampiaskan nafsunya, tentara Rusia itu meminum sebotol vodka dan meninggalkan rumah itu sambil menembakkan senjatanya ke udara.
Serangan biadab itu telah membuat Vera terluka saat dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia lebih baik mati.
Yang mengerikan, bukan satu-satunya pemerkosaan yang dilaporkan di desa yang tidak disebutkan namanya dengan seorang gadis berusia 16 tahun juga melaporkan bahwa dia telah diserang secara seksual.
Insiden mengejutkan itu terjadi sehari setelah seorang pakar keamanan dan Intelijen terkemuka mengatakan kepada Daily Star bahwa sekarang adalah waktu untuk "mengirim pasukan" ke Ukraina menyusul laporan yang belum dikonfirmasi tentang Rusia yang menggunakan "senjata kimia" di kota Mariupol yang terkepung.
Profesor Anthony Glees mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin adalah seorang Hitler baru, dan NATO perlu "memanggil gertakannya" di Ukraina untuk menjaga perdamaian di Eropa
“Jika kita menginginkan perdamaian di Eropa, kita harus memberikan semua senjata yang dibutuhkan Ukraina dan jika perlu mengirim pasukan kita untuk membantu.” katanya kepada Daily Star.
“Saya yakin dengan fakta bahwa hanya melalui kekuatan kami, kami akan mengusir Putin dan begitu dia kalah, [Rusia] akan menyingkirkannya, seperti mereka menyingkirkan Khruschev. Kita perlu memanggil gertakannya”.(Tribunpekanbaru.com).