Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gagal Bayar Utang, Sri Lanka Bangkrut, Demonstrasi di Mana-mana, Pelajaran Buat Indonesia

Punya banyak utang, termasuk paling besar ke China, Sri Lanka bangkrut karena gagal bayar utang mereka.

Editor: Ilham Yafiz
Ishara S. KODIKARA / AFP
Pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi di Kolombo pada 9 April 2022. Kekurangan makanan dan bahan bakar yang parah, di samping pemadaman listrik yang lama, telah menyebabkan demonstrasi anti-pemerintah yang meluas selama berminggu-minggu -- dengan seruan agar Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri. 

Pemerintah Sri Lanka secara singkat memblokade akses ke media sosial, tetapi larangan itu dicabut menyusul keputusan Dewan Hak Asasi Manusia negara itu. Hampir semua kabinet Sri Lanka kemudian mengundurkan diri pada pertemuan larut malam, membuat Rajapaksa dan saudaranya yang menjadi perdana menteri Mahinda, terisolasi.

4 April: Lebih banyak yang mengundurkan diri Rajapaksa menawarkan berbagi kekuasaan dengan oposisi di bawah pemerintahan persatuan yang dipimpin oleh dia dan Mahinda, tetapi ditolak.

Adapun kegiatan trading dihentikan di bursa saham Sri Lanka saat itu.

Gubernur bank sentral menolak seruan untuk mencari bailout dari Dana Moneter Internasional dan mengumumkan pengunduran dirinya.

5 April: Presiden kehilangan suara mayoritas

Masalah Rajapaksa semakin dalam ketika Menteri Keuangan Ali Sabry mengundurkan diri hanya sehari setelah diangkat.

Rajapaksa juga kehilangan mayoritas parlementernya karena mantan sekutu mendesaknya untuk mundur. Dia lalu mengumumkan keadaan darurat.

7 April: Permohonan restrukturisasi utang

Rajapaksa menunjuk panel ahli untuk mengatur restrukturisasi utang, sedangkan lembaga pemeringkat memperingatkan risiko wanprestasi.

8 April: Rekor kenaikan suku bunga

Bank Sentral Sri Lanka menaikkan suku bunga dengan rekor 700 basis poin dalam upaya menghentikan rupee Sri Lanka jatuh bebas, karena sudah jatuh lebih dari 35 persen dalam sebulan.

9 April: Demo jalanan terbesar

Puluhan ribu orang mengepung kantor presiden dalam demo Sri Lanka terbesar hingga saat ini, menuntut Rajapaksa mengundurkan diri.

10 April: Kekurangan obat Para dokter Sri Lanka mengatakan, mereka hampir kehabisan obat-obatan untuk menyelamatkan nyawa pasien, seryaa memperingatkan bahwa krisis bisa berakhir dengan membunuh lebih banyak orang daripada pandemi virus corona.

11 April: PM Sri Lanka memohon kesabaran rakyat

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved