Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengejutkan, Prancis akan Keluar dari NATO, Capres Prancis Marine Le Pen Suarakan Frexit

Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO bakalan compang camping, Prancis berniat untuk keluar dari organisasi itu.

Penulis: Sesri | Editor: Ilham Yafiz
Emmanuel DUNAND / AFP
Partai Rassemblement National (RN) sayap kanan Prancis Anggota Parlemen dan kandidat presiden Marine Le Pen mengadakan konferensi pers tentang diplomasi dan kebijakan luar negeri di Paris pada 13 April 2022, menjelang putaran kedua pemilihan presiden Prancis. Marine Le Pen menghadapi presiden petahana dalam pemungutan suara putaran kedua pada 24 April 2022. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO bakalan compang camping, Prancis berniat untuk keluar dari organisasi itu.

Hal itu diungkapkan oleh Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan Nasional Rally Prancis.

Ia mengatakan pada hari Rabu bahwa jika menang dalam pemilihan presiden, dia akan menarik Prancis dari struktur komando militer terintegrasi NATO, tetapi masih akan mematuhi Pasal 5 aliansi, yakni komitmen saling melindungi.

“Jika terpilih sebagai presiden, saya akan meninggalkan Komando Terpadu (NATO) tetapi tidak akan meninggalkan Pasal 5 tentang perlindungan timbal balik antara anggota Aliansi Atlantik,” kata Le Pen dalam pengarahan tentang kebijakan luar negeri dan diplomasi seperti diberitakan eurasiantimes.

Le Pen juga berjanji untuk mengusulkan penyesuaian hubungan strategis antara NATO dan Rusia segera setelah konflik di Ukraina diselesaikan dengan perjanjian damai.

Ini dilakukannya karena tidak hanya melayani kepentingan Prancis dan UE tetapi juga menguntungkan Amerika Serikat.

Membahas Uni Eropa, Le Pen mencatat bahwa dia ingin mereformasi blok dari dalam daripada melakukan "Frexit."

“Saya akan ulangi. Ini bukan proyek kami. Kami ingin mereformasi Uni Eropa dari dalam,” kata Le Pen.

Pada hari Minggu, Prancis mengadakan putaran pertama pemilihan presidennya. Presiden petahana Emmanuel Macron menerima 27,84% suara dan Le Pen 23,15%, yang berarti mereka akan saling berhadapan di putaran kedua pada 24 April.

Sebelumnya, Marine Le Pen telah berjanji untuk mengganti Uni Eropa dengan Aliansi negara-negara Eropa jika dia menang.

“Kami akan mereformasi Uni Eropa dan menggantinya dengan aliansi negara-negara Eropa,” katanya dalam kampanye di kota timur laut Reims.

Le Pen, pemimpin Reli Nasional dan kritikus setia Uni Eropa dan NATO, mengatakan bahwa pemerintahannya akan bekerja untuk meningkatkan profil Prancis di Dewan Keamanan PBB, di mana ia adalah anggota inti.

Dia mengkritik logika blok militer dan sekali lagi berjanji untuk menarik Prancis dari struktur komando NATO untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan menghindari terseret ke dalam konflik negara lain.

Le Pen juga menyalahkan Uni Eropa karena menambah bahan bakar ke ketegangan perbatasan antara Rusia dan Ukraina, dalam sebuah wawancara dengan harian Polandia Rzeczpospolita.

The Washington Post telah meramalkan bahwa Rusia mengumpulkan kekuatan besar di perbatasan Ukraina menjelang serangan multi-front pada awal 2022 silam.

“Saya tidak berpikir Putin akan membuat kesalahan seperti itu. Tetapi saya juga percaya bahwa UE telah memainkan peran sebagai pemadam kebakaran-piromaniak dalam masalah ini,” kata Le Pen kepada surat kabar Polandia saat itu.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved