Perang Ukraina vs Rusia
Salah Sasaran, Tentara Ukraina Tembaki Konvoi Pengungsi di Kharkiv
Tentara Ukraina salah sasaran, menembaki rombongan pengungsi raykat Ukraina di wilayah Kharkiv.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tentara Ukraina salah sasaran, menembaki rombongan pengungsi raykat Ukraina di wilayah Kharkiv.
Diberitakan Ria Novosti, dua orang tewas akibat serangan unit Ukraina terhadap konvoi pengungsi di wilayah Kharkiv, kata Kantor Kejaksaan Agung Republik Rakyat Lugansk.
Penyelidik sedang menetapkan keadaan insiden itu, sebuah kasus pidana telah dibuka.
Sementara itu, dalam waktu satu malam, 134 marinir Ukraina berhenti melawan di Mariupol, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov.
Pada gilirannya, Markas Besar Pertahanan Teritorial Republik Rakyat Donetsk melaporkan sudah banyak tentara Ukraina yang menyerahkan diri.
"Secara total sampai 13 April malam, 1.350 marinir Ukraina telah menyerah," sebutnya.
Unit Rusia dan pasukan DPR mengepung Mariupol pada 7 Maret, dan kota itu telah dibersihkan sejak saat itu.
Sebagian besar telah dikendalikan, bentrokan berlanjut terutama di area pabrik Azovstal, di mana sebagian besar resimen nasionalis Azov bersembunyi, terhadap pejuangnya kasus kriminal telah dibuka di Rusia.
Amerika Gelontorkan Bantuan
Presiden AS Joe mengelontorkan bantuan militer tambahan sebesar 800 juta Dolar AS atau sekitar Rp 12 triliun ke Ukraina.
Bantuan militer itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pertahanan Ukraina terhadap bombardir yang dilakukan oleh Rusia sejak sebulan terakhir.
Tak tanggung-tanggung, paket bantuan militer dari Amerika Serikat itu berupa sejumlah peralatan tempur dan senjata canggih.
Diantaranya, sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter.
“Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang diluncurkan Rusia di Ukraina timur,” kata Presiden AS Joe Biden seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Aljazeera pada Kamis (14/4/2022).
“Pasokan senjata yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Sekutu serta mitranya ke Ukraina sangat penting dalam mempertahankan perjuangannya melawan invasi Rusia.” tambah Biden.
Pengumuman yang disampaikan oleh Joe Biden datang bertepatan dengan permohonan Presiden Ukraina Zelenskyy kepada pemimpin AS dan Eropa untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat .
Untuk menanggapi serangan Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Bantuan baru itu menambah jumlah total bantuan AS ke Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu negara itu pada 24 Februari menjadi lebih dari 2,4 miliar dolar AS.
Alan Fisher dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC, mengatakan paket itu tidak memerlukan persetujuan kongres,
“dan senjata-senjata itu, kami diberitahu, akan tiba di Ukraina secepat mereka bisa mendapatkannya di sana”.
Beberapa peralatan baru akan memerlukan pelatihan untuk pasukan Ukraina,
juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers pada Rabu sore.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, penambahan bantuan militer oleh Amerika Serikat ke Ukraina sama saja dengan menyalakan perang berkembang lebih besar.
"Mengirimkan senjata sama dengan menyulut api. Dan ingat, Rusia akan terus berjuang untuk kepentingan bangsa dan negaranya," sebut Lavrov.
Ia juga menuding, di balik bantuan militer AS ke Ukraina tersimpan juga motif bisnis bagi negara adikuasa itu.
Motif bisnis tersebut adalah menjadikan perang Rusia vs Ukraina sebagai ajang uji coba senjata-senjata baru baru mereka.
"Celakanya, Ukraina mau dijadikan sebagai gelanggang uji coba untuk kepentingan AS," kata Lavrov.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/sebuah-mobil-di-belakang-pecahan-roket-di-jalan-antara-chuguiv-dan-kharkiv.jpg)